Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat tengah mematangkan persiapan vaksinasi polio secara serentak di 27 kabupaten/kota pada 3-15 April dan 15-27 Mei 2023.
Jawa Barat berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) poliomyelitis atau penyakit lumpuh layu akut yang disebabkan virus polio, setelah ditemukannya seorang balita yang positif terinfeksi virus polio di Kabupaten Purwakarta pada 14 Maret lalu.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan, target sasaran vaksin polio itu berada di angka 3,9 juta balita usia 0-59 bulan di seluruh pelosok Jawa Barat. Sampai sejauh ini, semua tahapan vaksinasi polio serentak itu sudah dilakukan, pasca-temuan kasus polio di Purwakarta.
Dari penerbitan SK Status KLB Polio oleh gubernur, sosialisasi ke
seluruh pemda kabupaten/kota se-Jawa Barat, juga penyiapan tenaga
kesehatan sampai tingkat Puskesmas dan Posyandu. "Hari ini vaksinnya sudah dikirim dari Bio Farma," kata Dedi Supandi di Bandung, Jumat (31/3).
Ke-39 juta balita sasaran vaksin polio itu, jelas Dedi, sudah mendapat
persetujuan dari Kementerian Kesehatan. Jumlah balita tertinggi berada
di daerah Bogor yang mencapai 546 ribu balita.
"Kota Banjar terendah, hanya 12 ribuan balita. Ini karena memang rasio jumlah penduduknya yang sedikit," katanya.
Semua balita
Dia meminta semua orangtua di Jawa Barat agar membawa putra putrinya yang masih balita atau berusia 0-59 bulan ke puskesmas atau posyandu.
Tujuannya, untuk mendapatkan vaksin polio yang berkategori Sub PIN Polio ini, meski sebelumnya pernah mendapatkan vaksin polio.
"Penyakit polio ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan lumpuh layu akut dan anak tidak bisa berkembang," katanya.
Direktur RSUD Jampangkulon Provinsi Jawa Barat, Rochady HS Wibawa,
menegaskan pentingnya setiap balita mendapatkan vaksin polio pada
vaksinasi serentak tersebut. Secara teknis, pemberian vaksin dengan cara tetes ke mulut sebayak dua tetes.
Setiap balita harus mendapatkan vaksin polio ini secara lengkap, yakni
dengan mengikuti dua kali vaksinasi sesuai dengan jadwal tersebut, yakni pada tanggal 3-15 April dan 15-17 Mei 2023.
"Vaksin ini berasal dari virus yang dilemahkan, masuk ke perut kemudian ditangkap oleh leukosit. Leukosit ini kemudian akan jago setelah mendapatkan vaksin. Dia akan tahu cara menghadapi virus polio yang tidak lemah suatu saat," tandasnya. (N-2)
BANYAK kasus polio yang gejalanya sangat ringan. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali, sehingga seseorang tidak sadar bahwa dirinya berisiko menularkan virus tersebut ke orang lain.
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Oraganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kekhawatirannya atas ancaman wabah polio dan penyakit lainnya di Gaza yang dilanda perang dan krisis sistem kesehatan.
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved