Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETELAH kurang lebih tiga tahun masa pandemi covid-19 dan kini telah memasuki masa pelonggaran PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), sudah saatnya kita perlu kembali menghirup udara segar.
Pasalnya, setelah sekian lama menjaga jarak dan menghindari keluar rumah, sekarang kita sudah bisa mencari sedikit hiburan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Ada banyak pilihan jenis wisata, namun yang menjadi primadona belakangan ini adalah wisata di alam terbuka. Selain menawarkan keindahan, wisata di alam terbuka terasa lebih nyaman dilakukan, terlebih di masa saat ini.
Namun, tak dimungkiri untuk berwisata di alam terbuka bikin kita mikir seribu kali. Perasaan ingin santai setelah dirundung pekerjaan atau kepenatan, tapi kok harus mempersiapkan ini itu? Enggak heran kalau banyak wisatawan yang memilih untuk glamping.
Glamping atau glamorous camping mengajak para wisatawan untuk berlibur di alam terbuka. Rasanya seperti berkemah, namun fasilitasnya enggak kalah dengan hotel yang nyaman.
Para wisatawan enggak perlu lagi repot bawa tas besar yang isinya peralatan masak atau mandi. Semuanya sudah ada, termasuk AC yang bikin kamu nyaman dalam kemahnya.
Baca juga: Nikmati Masa Liburan Sekolah di Artotel Yogyakarta
Dengan glamping, wisaatwan bisa mendapatkan segalanya: alam yang indah dan kenyamanan yang memanjakan.
Makanya, kini tren glamping jadi marak; di hutan, pegunungan, bahkan di pantai. Kendati demikian, kita musti benar-benar memilih tempat yang sesuai. Bukan cuman soal harga yang ramah di kantong, apakah fasilitas dan kenyamanannya memadai?
Glamping resort di Yogyakarta
Salah satu tempat glamping terbaru dan bisa jadi pilihan kamu adalah Arkamaya Sembung. Ngomongin soal glamping, tentu pemandangan masuk ke dalam pilihan utama.
Glamping resort di bawah naungan PT Arkamaya Artha Kusuma ini menawarkan pengalaman menginap dengan pemandangan indah; dari pagi hingga malam.
Pagi harimu akan disambut dengan sunrise berselimut kabut embun yang menyejukkan.
Sementara bagi yang enggan bangun pagi, menikmati senja dengan semburat sinar matahari yang kian meredup berhias lampu-lampu berpendar bisa menjadi pilihan yang menarik.
Bangunan Arkamaya Sembung memang mengusung konsep hiburan di alam bebas. Semua pemandangan indah akan jadi latar cantik yang bikin liburanmu semakin bermakna.
"Tak hanya menawarkan konsep glamping, Arkamaya Sembung juga punya fasilitas yang serba cocok; untuk keluarga atau sekadar glamping," jelas CEO Arkamaya Bryan Yoga Kusuma di Yogyakarta dalam keterangan pers, Kamis (30/6).
"Eduwisata jadi unggulan Arkamaya Sembung sehingga anak-anak bisa menikmati interaksi mereka dengan alam bebas. Menyusuri hutan cemara hingga berwisata di Mini Zoo Arkamaya bisa jadi pilihan menarik," tutur Bryan.
Tidak hanya untuk berwisata dengan keluarga, Arkamaya Sembung juga bisa jadi pilihan untuk tempat healing.
"Bersantai sejenak di infinity pool sambil melihat pemandangan serba hijau yang cantik bisa kamu lakukan di glamping resort terbaru di Jl Lembah Wisata, Kaliberot, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini," papar Bryan. (RO/OL-09)
Plataran Indonesia memperkuat posisinya dalam industri pariwisata nasional dengan meluncurkan Plataran Bandung sebagai destinasi unggulan untuk pasar MICE.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Sustainability tourism bakal jadi tren terutama di kalangan gen Z. Liburan itu menjadi prioritas gen Z.
Langkah ini merupakan rangkaian kegiatan Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) tahun 2024 menuju Agro-eco Cultural Tourism Jajar Gumregah.
Strategi komunikasi dan branding untuk mempromosikan kawasan wisata di daerah seperti Banyumas, Jawa Tengah, menjadi isu krusial yang memerlukan tindakan konkret.
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Bagi para pencinta alam wisata-wisata ini sangat cocok dan rekomendasi. Bahkan beberapa diantaranya di tempat wisata tersebut bisa bermalam dengan mendirikan tenda.
Di Bandung sendiri terdapat banyak destinasi wisata alam yang cocok untuk kalian kunjungi saat liburan bersama keluarga, teman bahkan pasangan.
Di Kampoeng Heritage Kajoetangan, warga bergotong royong mempercantik rumah agar sesuai konsep.
Salah satunya ada di wilayah Sukabumi yang memiliki beragam destinasi wisata alam. Wilayah Kabupaten Sukabumi sendiri sebagian besar adalah deatinasi wisata, mulai dari pantai hingga gunung.
Jumlah wisatawan nusantara tahun lalu tercatat 750 juta orang, jauh di bawah target 1,2 miliar orang/pergerakan.
Desa Wisata Pandanrejo di Purworejo menawarkan beragam atraksi alam bagi wisatawan, yang berkunjung ke Kawasan Perbukitan Menoreh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved