Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KOORDINATOR Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle mengatakan tak ada gelombang panas terjadi di Sulawesi Utara (Sulut). "Informasi itu tidak benar, hoaks," kata Ben di Manado, Sabtu (23/10).
Beberapa hari lalu beredar pesan berantai yang meminta warga sedini mungkin mewaspadai gelombang panas di daerah itu. Dia menjelaskan gelombang panas tidak terjadi di Indonesia, dan berpotensi terjadi di Eropa dan Amerika, dan diindikasikan kenaikan lima derajat Celsius dari suhu rata-rata.
"Di Sulut suhu udara tertinggi di dua pekan terakhir yaitu 36 derajat Celsius, itu terjadi di Kabupaten Minahasa Utara," jelasnya.
Sementara di kabupaten dan kota lainnya, suhu udaranya berada pada kisaran 32-35 derajat Celsius. "Kami berharap warga tidak cepat mempercayai informasi-informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Masyarakat bisa mengakses kanal informasi yang disediakan BMKG untuk memastikannya," ajaknya.
Dua pekan terakhir ini, provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa itu merasakan panas terik. Padahal BMKG memperkirakan mulai awal Oktober ini telah memasuki periode musim hujan. (Ant/OL-15)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved