Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kebijakan Nopol Gage akan Diberlakukan di Padalarang tiap Akhir Pekan

Depi Gunawan
02/9/2021 17:50
Kebijakan Nopol Gage akan Diberlakukan di Padalarang tiap Akhir Pekan
Untuk mengurangi mobilitas ke Bandung raya, kawasan Padalarang akan diberlakukan gage nopol kendaraan tiap akhir pekan.(MI/Depi Gunawan)

DINAS Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat wacanakan menerapkan sistem ganjil genap (gage) nomor polisi (nopol) kendaraan di kawasan Padalarang pada akhir pekan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi arus masuk kendaraan ke Bandung Raya.

"Memang rencana ganjil genap kendaraan sudah ada, yaitu di Padalarang. Rencananya itu Jumat, Sabtu, Minggu akan diberlakukan kebijakan ganjil genap,"
kata Kepala Dinas Perhubungan Bandung Barat, Lukmanul Hakim, Kamis (2/9).

Pihaknya masih akan membahas wacana tersebut bersama Polres Cimahi. Pelaksanaan kebijakan gage ini memerlukan regulasi berupa Peraturan Bupati (Perbup).

Menurut dia, dalam rapat bersama pihak kepolisian itu pun akan ditentukan ruas jalan maupun panjang jalan yang akan diberlakukan gage. Lukman belum bisa memastikan mulai kapan aturan itu bakal diberlakukan.

"Untuk kepastian rencana ganjil genap itu baru akan kami rapatkan bersama
Polres Cimahi. Belum dipastikan di ruas mana bakal diberlakukan gage, Gerbang Tol Padalarang atau di Jalan Raya Padalarang. Soalnya, wacana itu dimunculkan oleh Polres Cimahi. Makanya, nanti sore kami tindaklanjuti dengan rapat di Polres," bebernya.

Lukman mengaku belum ada rencana kawasan lain yang akan diberlakukan sistem
gage di Bandung Barat. Termasuk di kawasan Lembang yang merupakan daerah wisata.

"Lembang belum ada rencana. Sementara ini baru Padalarang yang diwacanakan
bakal diberlakukan sistem ganjil genap bagi kendaraan, yang itu pun masih belum bisa dipastikan," tuturnya.

Sejauh ini, Lukman menyebutkan jika volume kendaraan di Lembang sudah mengalami peningkatan terutama akhir pekan. Padahal, tempat wisata di Bandung Barat masih belum dibolehkan untuk beroperasi.

"Kalau peningkatan kendaraan sebetulnya sudah ada, terutama kendaraan yang
ke arah Lembang. Dari Setiabudi misalnya, sudah ada antrean kendaraan," lanjutnya.

Lukman menjelaskan, pola jalan di Bandung Barat yang linear cukup sulit untuk menggelar rekayasa lalu lintas. Pasalnya, jalan yang lurus akan menyulitkan untuk kendaraan berputar balik.

"Jadi memang pertimbangan pola jalan di Bandung Barat itu kebanyakan
linier, tidak grid seperti di Kota Bandung atau Cimahi. Kalau grid itu kan
ketika ada penyekatan, kendaraan ada yang diputar balik, itu harus dipikirkan juga ke mana alternatif jalur untuk mengalirkan kendaraannya," tambahnya. (OL-13)

Baca Juga: PT Timah Salurkan 100 Ton Oksigen Ke RS di Tiga Provinsi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya