Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Jelang Idul Adha 1441 Hijriah, penjualan hewan kurban di beberapa lapak yang berada di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan hingga mencapai 40 persen.
Penjualan dilakukan di Pasar Hewan Manonjaya dan Mangkubumi tersebut, setelah pemerintah Daerah memberlakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Baca juga: Hampir Separuh Penderita Covid-19 di Kalsel Sembuh
Penjualan hewan kurban yang berada di setiap lapak berasal dari peternak Cibalong, Cikalong, Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Banjarnegara, Madura, Jember, Jawa Timur dan Jawa Tengah masih memenuhi lokasi. Terlihat banyak penjual yang tidak mengenakan masker.
Plt Kepala UPTD Pasar Hewan Manonjaya, Eka Rostika Ningsih mengatakan, jelang iduladha sekarang banyak pedagang yang berasal dari luar daerah sengaja datang ke Tasikmalaya dengan menggunakan truk untuk menjual hewan. Namun, kedatangan ratusan pedagang yang memakai kendaraan selama ini luput dari penyemprotan hingga sebagian dari mereka tetap tidak mau memakai masker.
"Selama masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) masih tetap saja para penjual tidak memakai masker meskipun protokol kesehatan selama ini sudah diterapkan. Penjualan hewan kurban tahun ini mengalami penurunan mencapai 40-50 persen jelang Idul Adha, jika dibandingkan tahun lalu memang ada peningkatan hingga mencapai 65-70 persen dan tentunya sangat jauh sekali perbandingannya," katanya, Jumat (24/7).
Eka mengatakan, penjualan hewan kurban di masa pandemi Covid-19 ada persaingan antarpedagang lokal dan luar daerah tidak bisa dibendung.
Namun peternak lokal mengeluh karena hewan peliharaannya kalah bersaing dengan hewan berasal dari luar daerah. Padahal, harga jual tiap tahun mengalami kenaikan 20% atau rata-rata sapi yang dijual seharga Rp18-23 juta per ekor.
"Memang peternak sapi yang berasal dari luar daerah selama ini paling banyak sudah masuk ke lapak karena melihat tubuhnya besar, akan tetapi para penjual lokal banyak mengeluhkan dengan persaingan harga tersebut hingga dari mereka berupaya agar sapinya itu bisa terjual. Untuk penjualan sapi lokal selama ini mereka jual seharga Rp14 sampai Rp 17 juta," ujarnya.
Sementara itu, pedagang sapi kurban, Memed, 58, warga Jalan Gubernur Sewaka, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya mengatakan, penjualan sapi saat ini mengalami penurunan dan masih banyak sapi di lapaknya belum terjual.
Padahal, pada tahun sebelumnya, sapi yang dijualnya sudah banyak yang laku terjual namun menurunnya penjualan disebabkan karena perekonomian berhenti akibat covid-19.
"Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, H-7 Idul Adha sapi yang telah terjual sekitar 100 ekor akan tetapi sekarang ini yang ada 60 ekor belum terpesan semua," ujarnya. Pedagang, ujarnya, akhirnya memberikan potongan agar menarik pembeli yang melakukan pemesanan.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi mengungkapkan, ketersediaan hewan kurban di wilayahnya telah mencukupi kebutuhan warga yang akan melaksanakan hari raya Iduladha. Hewan kurban yang dijual, terangnya, telah memiliki sertifikat kesehatan hewan.
"Hewan kurban yang masuk dari luar daerah pasti ada surat keterangan sehatnya dan kita sudah turunkan untuk melakukan pemeriksaan. Kondisi hewan Insyaallah aman, sebab penjual juga tidak ingin ambil risiko. Kami tetap mengimbau para pembeli hewan kurban teliti dalam memilih sapi. Pembeli dapat menanyakan asal hewan kurban dan meminta agar pedagang menunjukkan surat keterangan sehat hewan meskipun saat ini masih banyak ditemukannya pelanggaran protokol kesehatan," pungkasnya. (H-3)
Dari 14 sapi yang dikurbankan, terdapat tujuh sapi jenis limosin yang beratnya lebih dari satu ton.
Selain pembagian hewan kurban, kegiatan CSR juga mencakup berbagai program sosial lainnya seperti pemberian bantuan sembako dan kebutuhan pokok kepada keluarga kurang mampu.
Luqman telah mengabdi selama 13 tahun sebagai marbot di Masjid Salman, Bandung.
Sebanyak 1.050 paket daging kurban telah dibagikan kepada mitra kerja, warga sekitar kantor PLN UID Jabar dan 2 pesantren yang berlokasi di Wilayah Sumedang.
Dalam rangka memperingati perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mengadakan kegiatan bertajuk Kurban Bersama, Berkah Sesama.
WARGA Solo yang bandel tidak menggunakan masker saat keluar rumah makin banyak. Hukuman sosial membersihkan sampah di kali/sungai tidak membuat takut.
Berikut ini 27 alasan masyarakat yang tidak menggunakan masker yang ditemukan berulang kali. Mulai dari malas, panas, lupa, jelek, keluar sebentar, ketinggalan hingga diam saja
WARGA yang mengetahui dirinya terjangkit virus covid-19, tetapi masih berkeliaran dapat dijerat dengan Undang-undang Karantina Kesehatan
Jumlah tersebut meningkat dibanding catatan data terakhir pada 3 September 2020 lalu yakni 139.201 orang tak menggunakan masker.
Karya-karya jurnalistik tidak hanya sekadar menyajikan perkembangan terkait virus covid-19. Namun informasi dikemas agar membuat publik paham situasi pandemi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved