Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Akui Kecolongan Klaster Baru Covid-19, Emil Berlakukan PSBM

Bayu Anggoro
10/7/2020 19:48
Akui Kecolongan Klaster Baru Covid-19, Emil Berlakukan PSBM
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil(ANTARA/M Agung Rajasa)

GUGUS Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat akan menyasar seluruh institusi negara yang dikelola pemerintah pusat dalam menangani pandemi virus korona (covid-19). 

Ini dilakukan seiring pasien positif yang bertambah signifikan dari klaster tersebut.

Hal tersebut disampaikan langsung Gubernur Jawa Barat yang juga ketua gugus tugas covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil, menanggapi adanya klaster baru di komplek Secapa TNI Angkatan Darat di Kota Bandung dan Pusdikpom di Kota Cimahi. 

"Pengetesan di lingkungan sekitar itu wajib, akan dilakukan secepatnya," kata Emil di Bandung, Jumat (10/7).

Emil mengaku pihaknya kecolongan dengan adanya klaster baru tersebut. Padahal, menurut dia selama ini pihaknya sudah berupaya maksimal dalam menangani pandemi ini.

"Anomali, luar biasa. Bukan polanya, padahal kita sudah rutin petakan. Ini adalah dinamika," katanya.

Emil menjelaskan, di wilayahnya terdapat banyak kawasan pendidikan yang kewenangannya berada di pemerintah pusat. Sebagai contoh, klaster baru penyebaran covid-19 di komplek militer itu kewenangannya berada di pemerintah pusat dalam hal ini TNI.

"Kadang-kadang kita siap, kadang-kadang tidak paham. Jawa Barat penuh dengan institusi pendidikan vertikal. Tidak dikelola provinsi, atau kota, tapi dari pusat," katanya.

Baca juga: Penyebaran Virus Korona di Jawa Barat masih Tinggi

Meski begitu, Emil memastikan pihaknya akan turut serta dalam penanganan di kawasan tersebut. Salah satunya dengan memberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di kawasan sekitar klaster baru tersebut.

Pengelolaan pandemi akan dikelola mandiri oleh TNI AD. Kita hanya akan tes di luarnya, di komplek sekitaranya," kata dia.

PSBM dilakukan dengan menutup akses masuk ke kawasan sekitar klaster baru itu. 

"Jalan-jalan menuju ke situ akan ditutup.  Yang bisa masuk hanya warga sekitar," katanya.

Selain itu, Emil menyebut pihaknya akan melakukan tes masif di seluruh institusi yang dikelola pemerintah pusat ini. Sebab, dia mencurigai penyebaran virus korona di kawasan itu berasal dari dalam lingkungan tersebut. Terlebih, tambah Emil, institusi tersebut memiliki banyak personel yang berasal dari seluruh Indonesia. 

"Siswanya datang dari seluruh Indonesia. Kedatangan siswa dari seluruh Indonesia ini dari institusi vertikal, harus diwaspadai. Mohon maaf jika kejadian ini sumber dari lonjakan (covid-19) luar biasa," katanya.

Dalam mengupayakan hal ini, Emil mengaku sudah berkoordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Nasional Dony Monardo.

"Saya lapor ke Pak Dony Monardo. Sudah disepakati puluhan sekolah vertikal akan dites massal. Seperti di pasar yang diintensifkan. Sekarang sekolah asrama akan diteskan," katanya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya