Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WARGA Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya memanfaatkan berbagai limbah menjadi kerajinan rumahan. Limbah yang diubah menjadi kerajinan itu berasal dari kertas koran, bambu, bungkus kopi, nasi, ranting pohon, dan karton.
Kerajinan tangan yang dilakukan narapidana tersebut mampu menembus beberapa hotel di Kota Tasikmalaya seperti halnya bedcover, sandal, taplak meja dan sarung bantal.
Produksi kerajinan lain yaitu celengan bentuk durian, perahu, gitar, asbak sisa nasi, lampu hias, dompet, sandal jepit merek Lapas Tasik dan karpet lantai. Kerajinan tersebut dilakukan oleh 18 warga binaan yang selama itu mendapatkan pelatihan.
"Memang setiap tahun narapidana berada di dalam Lapas selalu dilakukan pembinaan terutama berbagai kerajinan tangan, supaya setelah keluar dari penjara nanti mereka bisa memiliki keahlian dan bisa mengembangkan usaha lainnya. Untuk kerajinan tersebut yang mereka lakukan selama ini, dikerjakan secara manual tanpa adanya mesin otomatis," kata Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Arief Setio Budiarto, Sabtu (17/8).
Baca juga: 198 Napi Lapas Tasikmalaya Dapat Remisi
Kerajinan yang paling diutamakan sekarang ini berupa sandal, karena untuk pembuatannya sendiri terbuat dari spon diperuntukan untuk tamu hotel.
Pembuatan tersebut sendiri setiap hari bisanya mencapai 1.000 pasang, namun jika menghadapi perayaan Idul Fitri jumlahnya bisa mencapai 2.000 pasang termasuk beberapa perlengkapan lainnya yang diminta pihak hotel.
"Kerja sama yang dilakukan Lapas bersama Hotel tentunya bisa membantu insentif warga binaan sebagai jasa tenaga, meskipun semua bahan telah disiapkan termasuk lem, cater, mistar. Untuk pendapatan selama satu bulan saja lumayan hanya mencapai Rp600 ribu meski pekerjaan tersebut tergantung pada pesanan hotel," ujarnya.
Selain pesanan hotel, 18 Narapidana itu tetap berupaya membuat 1.000 pasang sandal jepit bermerek Lapas Tasik, tetapi hasil karya itu tidak dijual ke pasar tradisional maupun ke pasar modern tapi diperuntukan bagi semua Lapas yang ada mulai dari Ciamis, Kota Banjar, Sumedang, Bandung, Kuningan, Cirebon, Garut dan Majalengka.
Karena, penjualan tersebut pernah dijual secara umum tetapi tidak ada yang membeli.
"Untuk produksi sandal jepit bermerek Lapas Tasik itu memang baru pertama dilakukan di Indonesia termasuk di Jawa Barat. Akan tetapi, pesanan tersebut tentunya tergantung kepada pemesan yang ingin memakai sandal itu. Pesanan sandal berukuran tebal 12 mili itu mampu dijual Rp10 ribu satu pasang, tetapi untuk kerajinan lain seperti halnya celengan durian berukuran besar Rp50 ribu, lampu hias Rp300 ribu, asbak Rp10 ribu dari kertas koran dan nasi, perahu kertas koran Rp400 ribu dan gitar Rp15 ribu," pungkasnya. (OL-2)
Program ini mencakup berbagai inisiatif di bidang lingkungan, ekonomi, dan pendidikan.
Penerapan pidana bersyarat sebagai alternatif pemidanaan dapat menjadi solusi dari pemecahan masalah daya tampung lapas di Indonesia yang telah mengalami over kapasitas.
Saat ini, kita menghadapi tantangan penataan sistem peradilan pidana. Umumnya, hukuman bertumpu pada pemenjaraan.
Saat ini jumlah penghuni Lapas se-Riau diketahui telah mencapai 14.692 orang. Padahal kapasitasnya hanya untuk 4.555 orang.
Kemenkumham memberikan remisi serta pengurangan masa pidana khusus bagi narapidana dan anak binaan beragama Islam dalam momen Idul Fitri 1445 Hijriah
LEMBAGA Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong meneken perjanjian kerja sama dengan Sekolah Tinggi Teologi Global Glow Indonesia yang digelar di Gereja Oikoumene Terang Dunia Lapas Cibinong
GELARAN Business Matching dan UMKM Expo Jateng yang dihelat di Trans Studio Mall, Kota Denpasar, Bali, resmi dibuka pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Dalam memperingati HUT Dekranas ke-44, pameran berskala nasional berlangsung selama empat hari mulai 15-18 Mei 2024 di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah.
Pameran untuk UMKM merupakan hal yang sangat bermanfaat. Bahkan ide untuk membuat Karuhei Ethnic juga didapatkan dari event pameran seperti ini.
Dia mengikuti BRILIANPRENEUR 2023 dan mendapat tempat khusus sebagai alumni New York Now.
Rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk fungsional, salah satunya jadi tas cantik.
Ada beberapa etnis yang ada untuk ikut berpartisipasi dengan menampilkan kuliner yang menjadi ciri khas masing-masing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved