Orang Suruhan Kepala Desa di Jeneponto Aniaya Petugas KPPS

KETUA Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) 12 Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Baharuddin Effendy, menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal, Jumat (19/4) kemarin.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Kombes Pol Dicky Sondani, menjelaskan kronologi dugaan penganiayaan terhadap Baharuddin. Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekira pukul 14.30 Wita di Kantor Kelurahan Empoang.

Sebelum kejadian, korban menerima informasi melalui pesan WhatsApp bahwa dirinya diperintahkan untuk berkumpul di Kantor Lurah Empoang. Korban pun berangkat ke Kantor Lurah Empoang. Saat tiba di lokasi tersebut, ternyata sudah banyak orang berkumpul.

Ketika korban berada di depan Kantor Lurah Empoang, tiba-tiba ada salah seorang laki-laki yang tidak dikenal menghampiri korban dan mengajak masuk ke dalam kantor lurah.

"Setelah masuk di dalam kantor lurah, korban langsung dianiaya oleh beberapa anggota masyarakat," jelas Dicky.

Baca juga: Bawaslu RI Ajak Masyarakat Bersabar Tunggu Real Count KPU RI

Korban kemudian melarikan diri dan masuk ke ruangan KPPS di Kantor Lurah Empoang. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar pada bagian mata, wajah, dan kepala.

Berdasarkan hasil interogasi terhadap saksi korban, Baharuddin, diduga kejadian tersebut akibat adanya pembetulan atau koreksi terhadap kekeliruan yang terjadi di TPS tempat korban bertugas.

Dari penyelidikan polisi, pelaku diduga merupakan warga Desa Tanjonga, Kecamatan Turatea, yang dikoordinir oleh Kepala Desa Tanjonga, Raja Muda Dg Sewang.

"Setelah melakukan penganiayaan, pelaku naik kendaraan roda empat, diduga milik Kepala Desa Tanjonga , yang mana istri kepala desa, Raja Muda Dg Sewang, masuk caleg dari Partai Gerindra, atas nama Rosnia," paparnya. (OL-1)