Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengguna KRL Saat Lebaran 2020 Menurun Dibandingkan Tahun Lalu

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
26/5/2020 17:40
Pengguna KRL Saat Lebaran 2020 Menurun Dibandingkan Tahun Lalu
PT KCI melaporkan volume pengguna KRL saat pembatasan operasional di hari Lebaran 2020 turun 90% dibandingkan tahun 2019(Antara/Muhammad Adimaja)

Operasional terbatas KRL pada masa lebaran 2020 nyatanya mampu mengurangi mobilitas masyarakat ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat jumlah pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) pada hari kedua lebaran ini hingga pukul 18.00 WIB mencapai 83.125 penumpang. Sementara pada hari pertama lebaran pengguna KRL mencapai 60.457 orang.

Artinya, jumlah ini turun sekitar 90% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Pada hari kedua lebaran tahun 2019 PT KCI melayani 629.983 pengguna dan tahun 2018 melayani 749.332 pengguna.

“Penurunan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mengurangi mobilitas yang tidak perlu dan kebijakan #TidakMudik #TidakPiknik karena masih dalam situasi pandemi covid-19,” tutur VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, Selasa (26/5).

Anne menjelaskan pengguna KRL masih didominasi oleh penumpang musiman yang menggunakan KRL berkelompok dan cukup banyak yang membawa anak-anak.

Baca juga: Presiden: Penerapan New Normal Melihat Data Epidemologi

Situasi ini serupa dengan tahun-tahun sebelumnya pada hari lebaran, sehingga dengan operasional terbatas semakin sedikit pula penumpang musiman yang dilayani.

Anne menambahkan bahwa pihaknya tetap memerhatikan protokol kesehatan dalam memberikan layanan kepada pengguna KRL.

“Seluruh pengguna wajib menggunakan masker dan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh. PT KCI juga sudah menyediakan layanan berupa tambahan wastafel selain yang ada di toilet stasiun dan hand sanitizer di stasiun maupun di dalam KRL,” ungkapnya.

Sesuai aturan PSBB, jumlah pengguna di dalam KRL juga dibatasi. Maksimum 60 orang untuk tiap gerbong.

Menurut Anne, pembatasan ini dijalankan dengan penyekatan penumpang di sejumlah titik, sehingga jumlah penumpang yang berada di peron dan di dalam kereta terkendali.

“Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun,” jelasnya.

Namun, ia mengakui pada dua hari usai lebaran kali ini masih terdapat antrean pengguna di sejumlah stasiun, di antaranya Stasiun Angke, Cikarang, dan Karet. Antrean terjadi karena para calon penumpang KRL rela menunggu jadwal operasional pertama di sore hari hingga dua jam sebelum keberangkatan pertama.

Namun antrean ini dapat terurai dalam waktu 10-15 menit. Selanjutnya operasional sore hari berlangsung relatif lancar.

“Sebagai bentuk antisipasi terhadap antrean pengguna, selama hari pertama dan kedua lebaran ini PT KCI menjalankan 448 jadwal setiap harinya. KCI kemudian juga menambah secara total 18 jadwal kereta tambahan agar physical distancing di dalam kereta dapat terjaga,” ujarnya.

Per-Selasa (26/5), KRL akan kembali melayani pengguna sesuai jam operasional selama masa PSBB ini, yaitu pukul 06.00-18.00 WIB dengan jadwal pemberangkatan KA-KA pertama dari wilayah penyangga Jakarta mulai pukul 05.00 WIB.

Para penumpang KRL tetap diwajibkan untuk selalu menggunakan masker, mengikuti pemeriksaan suhu tubuh, dan memanfaatkan fasilitas wastafel tambahan yang ada di stasiun untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah naik KRL. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya