Pejalan Kaki Minta Anies Tertibkan PKL di Trotoar Tanah Abang

KEBERADAAN ratusan Pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat dirasa mengganggu kenyamanan pejalan kaki yang melintas.

Pasalnya, ruang bagi pejalan kaki yang tadinya lebar, termakan oleh barang dagangan PKL didua sisi, sehingga dibagian tertentu pejalan kaki harus bergantian melewati jalan. "Jelas terganggu. Buat pejalan kaki malah dipakai jualan. Ini sih salah kalau menurut saya," kata Daskani, 35, pengguna trotoar ketika diwawancarai Jumat (7/2).

Ia menyesalkan fasilitas trotoar yang sudah ada dan diperbagus dengan guiding block atau bentuk penunjuk arah bagi pejalan kaki dengan disabilitas menjadi tidak ada fungsinya. "Kalau dari dulu dibikin buat berjalan kaki, kenapa kok dibiarkan berjualan disitu? Kalau sekarang buat jualan, enggak usah dibiin saja tuh trotor," lanjutnya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah bisa lebih tegas memindahkan para PKL yang menjamur di trotoar sepanjang Jalan Jatibaru hingga blok G ke Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Skybridge atau di Blok F lantai 7 yang memang dikhususkan untuk para PKL.

Daskani kemudian menambahkan, ia tak dapat menerima jika memang alasan tak mau dipindahkan karena tak laku lantaran jarang dilalui pengunjung. "Mau jualan di lobang tikus juga kalau reekinya ada disitu juga dapet, enggak perlu (jualan) disitu (trotoar)," katanya.

Ia melanjutkan, pihak Satpol PP harusnya bisa mengamankan PKL dan berharap agar trotoar yang menjadi hak pejalan kaki ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya. (OL-8)