Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GURU Besar Fakultas Kehutanan IPB Prof Bambang Hero Saharjo menyebut penetapan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diambil Pemerintah Provinsi Riau sudah tepat. Penetapan status itu berlaku sejak 19 Februari hingga 31 Oktober.
Bambang pun meminta penetapan status ini tidak dipolitisasi, karena hanya akan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Justru dengan penetapan dini, menjadi langkah antisipasi agar karhutla tidak meluas.
''Saya baca ada yang mengaitkan penetapan status siaga karhutla dengan kegagalan pemerintah, saya kira ini salah. Justru penetapan status ini langkah antisipasi dini pemerintah mengatasi karhutla,'' ungkap Bambang pada awak media, Jumat (22/2).
Baca juga : Berlanjutnya El Nino Penyebab Masifnya Karhutla
Pada masa-masa sebelumnya, kata Bambang,kKarhutla dibiarkan berlarut. Sementara Pemda tidak memiliki kemampuan maksimal baik dari segi SDM, peralatan, hingga pendanaan untuk pemadaman. Sehingga mengakibatkan karhutla terus meluas dan tidak terkendala.
Hal itu menjadi salah satu penyebab utama karhutla selalu rutin terjadi di Indonesia selama kurun waktu dua dekade dan fase paling parah terjadi pada tahun 1994, 1997/1998, 2006 dan 2015.
Namun, sejak tiga tahun terakhir masa pemerintahan Presiden Jokowi, ada langkah koreksi dengan melakukan penetapan status siaga sejak dini. Dengan langkah ini, pemda mendapat bantuan dari pemerintah pusat baik dari operasional maupun pendanaan, saat titik api masih belum meluas.
Baca juga : Hari Ini Modifikasi Cuaca Tangani Karhutla Riau Kembali Dilakukan
''Kalau sudah ada lebih dari dua kabupaten mengalami kebakaran, masa harus dibiarkan meluas baru dibantu? karenanya pemerintah pusat turun tangan membantu, landasan kerjanya adalah penetapan status,'' jelas Bambang.
Penetapan status menjadi landasan turunnya bantuan lintas instansi baik pusat maupun daerah. Termasuk soal pendanaan kedaruratan. Daerah pun sangat terbantu karena pengendalian dilakukan terpadu semua sektor menggunakan APBN, bukan APBD.
Bambang pun meminta masyarakat mengapresiasi penetapan status sebagai bentuk reaksi cepat pemerintah. Ini merupakan langkah koreksi yang dilakukan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan tidak pernah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.
Baca juga : Kabut Asap di Pekanbaru, Disdik: Siswa Wajib Pakai Masker
Langkah koreksi ini pula yang menjadi salah satu kunci keberhasilan pengendalian karhutla. Hal ini dibuktikan dengan penurunan hotspot hingga 85% dibandingkan tahun 2015 dan tahun-tahun sebelumnya.
''Jadi kalau dulu sifatnya hanya memadamkan, sekarang cara kerjanya antisipasi dini. Jadi lebih sistematis, sehingga karhutla tidak terus meluas,'' tuturnya.
Semakin cepat penetapan status siaga karhutla akan semakin baik. Bambang menyayangkan bila penetapan status siaga karhutla justru dipelintir sebagai bentuk kegagalan pemerintah.
Baca juga : Kabut Asap, Masyarakat Pekanbaru Disarankan Hindari Aktivitas di Luar Rumah
''Kita harus menghargai langkah koreksi yang diambil pemerintah saat ini, dan kerja keras tim terpadu di lapangan,'' ungkapnya.
Bambang mengingatkan karhutla bukanlah kategori bencana, karena hampir 99% terjadi akibat perbuatan sengaja manusia.
''Dulu hal-hal begini dibiarkan terjadi, Karhutla dibiarkan meluas. Kalau sekarang tidak lagi, begitu beberapa daerah sudah muncul titik api, pemerintah bergerak cepat,'' lanjutnya.
Baca juga : TMC Hujan Buatan Karhutla Riau Berakhir, Habiskan 10,4 Ton Garam
Dengan penetapan status siaga, semua pihak terkait di pusat dan daerah akan berjaga-jaga dan siaga guna bisa menghentikan kejahatan yang disengaja sejak dini.
''Kita harus menghargai ikhtiar pemerintah, dan sangat disayangkan jika kerja keras ini justru dipolitisasi hanya untuk kepentingan politik semata,'' tutup Bambang.
Sementara itu, Direktur Pengendalian Karhutla KLHK Raffles B Panjaitan mengatakan penetapan status siaga darurat karhutla di Provinsi Riau memudahkan komunikasi, koordinasi dan langkah antisipasi dini. Karena pengendalian karhutla melibatkan unsur terpadu Manggala Agni, TNI, Polri, BNPBD, MPA, Swasta, dan banyak pihak lainnya.
Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 446 Titik, Paling Banyak Sumsel
''Bantuan heli dari KLHK, BNPB dan pihak swasta sudah bisa langsung digunakan untuk Riau. Jadi penetapan status ini bentuk perhatian serius kita membantu masyarakat di daerah,'' jelas Raffles.
Dengan langkah sistematis ini, terbukti dalam kurun waktu tiga tahun terakhir karhutla tidak pernah lagi mengakibatkan bencana asap skala besar. Jumlah luasan terbakar dari 2,6 juta ha tahun 2015 turun drastis menjadi 510.564 di 2018. Jumlah titik api dari 70.971 di 2015 turun menjadi 9.245.
Sedangkan Direktur Penegakan hukum KLHK Rasio Ridho Sani mengatakan dengan penetapan dini status siaga, pihaknya akan mulai menyurati perusahaan-perusahaan pemilik izin untuk berhati-hati.
''Penegakan hukum dari kita jelas dan tegas. Yang sedang kita sorot sekarang kebakaran di lahan masyarakat, dan ini perlu keterlibatan aktif pemda dan penegak hukum di daerah,'' pungkas Rasio.(RO/OL-5)
Tim Gakkum KLHK telah melakikan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK
Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin selaku Satgas Operasi Bagian Udara menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara.
Operasi Modifikasi Cuaca mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024, diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024.
Program DP3 adalah salah satu inisiatif strategis untuk memastikan masyarakat pedalaman tidak hanya memiliki akses informasi yang memadai tentang pemilihan serentak.
POLDA Riau menyita 25 kilogram sabu dan 34 ribu pil ekstasi dari sindikat narkoba internasional yang mengedarkan narkoba senilai Rp35 miliar tersebut.
PARTAI Demokrat resmi mengusung M Nasir-M Wardan sebagai calon gubernur (cagub) dan calon gubernur (cawagub) Pilkada Riau 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved