Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PSIKOLOG klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyampaikan bahwa baby blues dan depresi pascamelahirkan merupakan dua kondisi yang berbeda.
"Dua kondisi tersebut merupakan hal yang berbeda, ini dapat dilihat tergantung dari durasinya," kata Vera, dikutip Selasa (16/7)
Vera menjelaskan bahwa baby blues adalah masalah psikologis yang bisa menimbulkan perasaan sedih, marah, dan cemas pada perempuan yang baru melahirkan. Kondisi ini biasanya berlangsung selama satu hari sampai dua minggu.
Baca juga : Ini Gejala Gangguan Mental pada Ibu Usai Melahirkan
Sedangkan perasaan sedih yang terjadi akibat depresi sehabis melahirkan, dia melanjutkan, dapat berlangsung hingga beberapa bulan.
Menurut dia, ibu yang mengalami baby blues bisa mengalami perubahan emosi seperti menjadi mudah marah, gampang menangis, mudah cemas, dan cepat kelelahan.
Pada ibu yang mengalami depresi pascamelahirkan, gejala-gejala perubahan emosinya lebih intensif.
Baca juga : Ini Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues Syndrome Menurut Psikolog
"Gejala depresi setelah melahirkan itu dapat termasuk perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat, kesulitan tidur, dan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari," kata Vera.
Menurut dia, kondisi baby blues juga dapat berkembang menjadi depresi perinatal yang memerlukan penanganan profesional seperti terapi psikologis dan obat-obatan.
Vera menyampaikan bahwa kondisi baby blues maupun depresi pada perempuan pascamelahirkan bisa berdampak buruk pada kesejahteraan ibu maupun bayi.
Baca juga : Ini Bahaya Depresi Pascamelahirkan yang Perlu Diketahui Calon Ibu
Ibu yang mengalami masalah psikologis tersebut bisa kecapekan karena susah tidur sehingga kondisinya secara keseluruhan menurun. Dalam kondisi yang demikian, ibu akan kesusahan merawat bayinya.
Vera mengatakan pemberian ASI secara eksklusif maupun pembangunan ikatan antara ibu dan bayi pun dapat terganggu kalau ibu mengalami baby blues atau depresi sesudah melahirkan.
"Ini dapat mempengaruhi hubungan antara ibu dan bayi, termasuk kesulitan dalam berinteraksi dan mengembangkan keterampilan bayi. Bayi yang ibunya mengalami baby blues berkepanjangan mungkin mengalami perkembangan yang terhambat," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Ibu baru membutuhkan kerja keras karena harus siap setiap saat untuk bayinya. Karena itu, ibu yang baru melahirkan membutuhkan dukungan dari suami dan anggota keluarga yang lain.
Prevalensi depresi tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-24 tahun dengan sebanyak 2 persen yang didominasi dari latar belakang ekonomi bawah.
PERMASALAHAN judi online tidak hanya terkait perspektif ekonomi. Masalah ini juga terkait perspektif kesehatan mental hingga problem sosial.
Studi di Denmark menunjukkan orang dewasa yang sering pindah rumah saat kecil berisiko lebih tinggi mengalami depresi, dibandingkan yang tinggal di komunitas yang sama.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network mengungkapkan bahwa sering menunda waktu makan malam dapat meningkatkan risiko seorang pekerja
Mindfulness ternyata berhubungan dengan peningkatan regulasi emosi, perhatian, dan pengendalian diri.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian depresi pascamelahirkan sebesar 25,4%.
Dua dari tiga ibu (61%) memiliki kurang dari satu jam sehari untuk kebutuhan dasar mereka.
Seorang ibu yang baru mengalami perubahan proses itu, secara mental atau psikisnya mengalami beban yang bisa mengganggu orang di lingkungan, termasuk anaknya.
Baby blues atau postpartum distress syndrome adalah kondisi terganggunya suasana hati yang terjadi pascamelahirkan dan dapat dialami sekitar 50%-80% perempuan yang melahirkan.
"Ketika hamil, ibunya penting sekali konsultasi proses kelahiran, persiapan menyusui, sehingga ibu-ibu hamil bisa terbayang nanti kira-kira proses yang akan dia jalani seperti apa."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved