Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Hai Jels! Bagi para ibu yang sedang memiliki anak usia remaja, wajib mewaspadai penyakit skoliosis yang banyak menyerang remaja usia 10-13 tahun. Deteksi dini adalah salah satu upaya awal agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Adapun gejala skoliosis bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan faktor individu. Beberapa gejala yang umumnya terjadi meliputi:
1. Postur tubuh tidak simetris
Salah satu tanda paling jelas adalah postur tubuh yang tidak simetris. Pada kasus yang lebih parah, kondisi ini dapat membuat bahu atau pinggul terlihat lebih tinggi dari sisi lain.
Baca juga : Bunda, Yuk Waspadai Skoliosis pada Anak!
2. Rotasi tulang belakang
Tulang belakang yang mengalami skoliosis juga dapat mengalami rotasi. Serta, menyebabkan korelasi antara kelengkungan tulang belakang dan posisi tulang belakang.
3. Rasa sakit atau ketidaknyamanan
Baca juga : Skoliosis Ternyata Hanya Timbulkan Gejala Pegal
Beberapa individu dengan skoliosis mungkin mengalami rasa sakit pada bagian belakang tubuh, terutama pada daerah yang melibatkan kelengkungan.
4. Ketidaknyamanan saat berdiri atau duduk lama
Aktivitas yang melibatkan posisi duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama, dapat membuat penderita skoliosis tidak nyaman.
5. Perubahan pada organ dalam
Pada kasus skoliosis yang parah, kelengkungan tulang belakang dapat memengaruhi ruang di dalam dada. Lalu, menyebabkan kesulitan bernapas atau ketidaknyamanan pada organ dalam. (B-2)
Skrining perlu dilakukan dua kali. Pertama, pada usia 10 tahun. Kedua, saat anak berusia 12 tahun.
Skoliosis lebih sering terjadi 85% pada usia muda, terutama kepada perempuan menjelang menstruasi pertama atau sekitar usia 10 tahun ke atas.
Studi dari SGH dan NNI mengungkap perkembangan skoliosis idiopatik remaja (AIS) lebih dipengaruhi faktor otak daripada tas berat atau postur buruk.
Kelainan pertumbuhan pada tulang belakang atau dikenal skoliosis pada anak merupakan hal yang harus diwaspadai orangtua.
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Untuk mengontrol konsumsi rokok pada remaja, cukai rokok menjadi salah satu upaya yang paling signifikan.
Masalah kesehatan mental kini sudah mendunia. Diperkirakan satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki akan mengalami depresi berat dalam hidupnya.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Kerangka kerja IMOT, yang dikembangkan pada 1994 oleh Pusat Rehabilitasi Euromed Polandia, telah menunjukkan keampuhan yang luar biasa dalam berbagai bentuk terapi fisik dan okupasi.
Meskipun orangtua mungkin merasa telah memberikan dukungan yang memadai, sering kali terdapat kesenjangan antara persepsi mereka dan kenyataan yang dirasakan oleh anak-anak mereka.
Polisi membubarkan tawuran remaja di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Tujuh remaja diamankan berikut dengan barang bukti seperti molotov, senjata tajam dan lain-lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved