Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pos IND Berevolusi Jadi Holding Logistik

Sumariyadi
01/8/2024 11:45
Pos IND Berevolusi Jadi Holding Logistik
Prasabri Pesti, Direktur Business Development and Portfolio Management PT Pos Indonesia menjelaskan tantangan dan peluang perusahaannya.(DOK/POS INDONESIA)

POS Indonesia telah berdiri selama 277 tahun. Perusahaan telah membuktikan ketahanannya terhadap perubahan zaman dengan menjalankan
serangkaian transformasi penting dalam operasional dan strateginya.

Menteri BUMN Erick Thohir mengarahkan Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke bisnis logistik modern.

“Tahun depan Pos Indonesia harus menjadi perusahaan logistik,” tegas Erick Thohir.

Baca juga : J&T Cargo Perkuat Kolaborasi untuk Tingkatkan Mutu Pelayanan

Langkah ini menandakan shift penting dari being a network company menjadi a logistics powerhouse, yang menargetkan peningkatan kapasitas dan efisiensi dalam mengelola rantai pasok nasional.

Pembentukan BUMN Klaster Logistik adalah langkah strategis untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat antar BUMN dalam menyediakan layanan logistik end-to-end. Keunggulan tersebut akan memperkuat posisi layanan BUMN dalam pasar logistik nasional.

Transformasi ini juga diabadikan dalam buku “Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045” yang diluncurkan, Kamis (1/8).

Baca juga : Antisipasi Lonjakan Pengiriman Barang, PosIND Siapkan Strategi

Buku ini menggambarkan perjalanan transformasi BUMN, termasuk Pos Indonesia, dalam mendukung visi Indonesia untuk menjadi ekonomi terdepan di dunia.

Transformasi ini berlangsung dalam konteks visi besar yang diusung pemerintah. Indonesia diharapkan bisa menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada 2045.

Pos Indonesia, dengan sumber daya dan infrastruktur yang dimilikinya, diharapkan bisa berkontribusi signifikan dalam mencapai ‘Indonesia Emas 2045’ dengan mendukung peningkatan produktivitas sektor ekonomi dan integrasi ekonomi domestik.

Baca juga : J&T Cargo Targetkan Pengiriman Naik Lebih dari 30%

“Bagi Pos Indonesia, transformasi perusahaan yang dimulai dari logo merupakan semangat untuk menebalkan tujuan ke perusahaan logistik,” ucap Prasabri Pesti, Direktur Business Development and Portfolio Management PT Pos Indonesia.


Biaya logistik


Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia dalam konteks logistik adalah biaya logistik yang tinggi. Data menunjukkan bahwa biaya logistik di Indonesia masih berada di kisaran 14%, sedangkan  rata-rata global berada di angka 12%.

Baca juga : HJEX Tawarkan Ambil Paket dan Antar Sehari Sampai

Dengan pembentukan Klaster Logistik dan peran Pos Indonesia sebagai PMO, diharapkan akan terjadi efisiensi yang dapat menurunkan biaya logistik nasional ke tingkat yang lebih kompetitif.

“Ada urgensi untuk bisnis logistik. Dari sisi agent of development membantu pemerintah menekan biaya logistik nasional,” ungkap Prasabri.

Mengingat pentingnya posisi logistik dalam ekonomi modern, langkah yang diambil oleh Pos Indonesia bukan hanya penting dari segi operasional perusahaan tapi juga memiliki dampak strategis bagi perekonomian nasional.

Konsep yang diterapkan oleh Pos Indonesia merupakan sinergi bertahap. Tahun ini Pos Indonesia melakukan sinergi platform pada tahap pertama, sehingga memiliki produk bersama.

Lalu, pada tahap kedua, di tahun depan, Pos Indonesia akan melakukan sinergi aset. “Langkah selanjutnya adalah ownership,” jelas Prasabri.

Dengan transformasi yang telah dan akan terus dijalankan, Pos Indonesia tidak hanya beradaptasi dengan zaman. Perusahaan sedang meredefinisi cara logistik dikelola dan dilaksanakan di Indonesia, dengan tujuan tidak hanya untuk mencapai keunggulan operasional tetapi juga untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya