Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

5 Hektare Lahan Pertanian di Tasikmalaya Gagal Panen akibat Hama WBC dan Tikus

Kristiadi
28/7/2024 14:40
5 Hektare Lahan Pertanian di Tasikmalaya Gagal Panen akibat Hama WBC dan Tikus
Petani di Kampung Selakawung, Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah,Kabupaten Tasikmalaya, keluhkan hama wereng batang coklat (WBC) dan tiku(MI/Kristiadi)

SELUAS 5 hektare lahan pertanian di Kampung Selakawung, Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat gagal panen terserang hama wereng batang coklat dan tikus. Kejadian tersebut, menyebabkan puluhan petani telah menelan kerugian sebesar Rp300 juta.

Ketua DPW Gerakan Petani Mandiri Indonesia wilayah Jawa Barat (Jabar), Yuyun Suyud mengatakan, serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus yang terjadi di wilayah Kabupaten menyebabkan banyak para petani mengalami kerugian setelah lahan yang telah mereka tanam terserang hama wereng, tikus. Namun, serangan tersebut sangat masif dan membuat produksi gabah menurun.

"Serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus memang awalnya terjadi di wilayah Kota Tasikmalaya dan sekarang serangannya di Kabupaten Tasikmalaya. Akan tetapi, untuk serangan hama WBC dan tikus banyak petani harus menelan kerugian terutamanya di usia masa panen," katanya, Minggu (28/7/2024).

Baca juga : Harga Kebutuhan Pokok di Sejumlah Pasar Tradisional Jawa Barat Naik

Ia mengatakan, serangan hama WBC dan tikus memang selama ini sudah terjadi di beberapa desa dan kecamatan, tapi yang paling parah di Kampung Selakawung, Rajapolah, Kecamatan Kadipaten, Leuwisari dan daerah lainnya. Namun, serangan hama wereng batang coklat dan tikus masih terjadi secara masif hingga membuat petani gagal panen dan hasil produksi menurun.

"Hasil produksi gabah kering pungut (GKP) dan gabah kering giling (GKG) dari luas lahan 10 hektare biasanya mendapat 7 ton menjadi 2 ton termasuk produksi gabah pada tahun ini hanya mencapai 45 persen yang gagal panen. Karena, bulir hampa, rusak mati dan kerugian atas serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus bisa mencapai Rp 300 juta," ujarnya.

Sementara itu, Ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Didin mengatakan, banyak petani di Kampung Selakawung, Desa Sukanagalih pada musim panen mengalami gagal panen karena lahan miliknya seluas 5 hektare telah terserang hama WBC dan tikus. Namun, hasil produksi gabah kering pungut (GKP) biasanya 4 ton kini semuanya hanya mendapat 1 kwintal.

"Lahan pertanian yang terserang hama wereng batang coklat dan tikus hampir semua daerah di Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah ada sebagian panen paksa tapi ada juga yang tidak bisa panen. Karena, serangan hama WBC sangat sporadis membuat batang keropos, hitam, daun mengkuning, butir padi hampa, batang patah rusak hama tikus dan sejumlah petani ada juga banyak yang tak mendapatkan hasil," pungkasnya. (AD)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya