Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemprov Jawa Barat Gelar Kontes Ternak dan Ekspo Pangan di Lembang

Depi Gunawan
25/7/2024 19:00
Pemprov Jawa Barat Gelar Kontes Ternak dan Ekspo Pangan di Lembang
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bersama anal-anak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menggelar kontes ternak dan ekspo pangan di The Landen Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini bertujuan menggenjot pengembangan hewan ternak asli daerah agar lebih banyak dibudidayakan para peternak.

Dalam gelaran ini juga dipamerkan hewan sumber daya genetik asli Jawa
Barat yaitu Domba Garut, Sapi Pasundan, dan Ayam Sentul. Selain itu, acara diisi dengan pembagian telur dan susu gratis kepada siswa SD di Lembang.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, kegiatan
kontes ternak dan ekspo pangan membuktikan bahwa Jawa Barat telah mampu
dalam menjaga kemandirian pangan khususnya daging.

Baca juga : Syngenta dan BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 400 Petani Jawa Barat

"Kita sebetulnya mampu swasembada pangan, khususnya daging sapi, kambing, dan ayam, juga telur, susu dan segala olahannya. Artinya kedepan seharusnya kita bisa lebih baik lagi mengelola termasuk
juga beras," katanya, Kamis (25/7).

Dia berharap kegiatan ini juga sebagai upaya pengentasan masalah stunting di Jawa Barat yang saat ini masih di angka 21,7.

"Stunting di Jabar sampai hari ini poinnya masih 21,7. Tentunya kalau
swasembada pangan, gizi masyarakat bakal lebih baik lagi, stunting pasti akan tertangani," ujarnya.

Baca juga : Anggota Komisi XI DPR Dukung Program Petani Milenial Jawa Barat

Bey memastikan akan terus memantau progres penurunan stunting
bekerja sama dengan mahasiswa dari kampus-kampus yang melakukan KKN  di setiap desa.

"Kemudian intervensi juga penting untuk orangtuanya, jadi untuk ibu akan dipantau sebelum menikah, saat hamil, dan melahirkan," tuturnya.

Sementara itu untuk pemenuhan gizi bagi anak, ribuan siswa SD diberikan
susu, telur rebus, hingga bermacam kudapan. Salah seorang anak, Juan, 10, mengaku senang saat menerima jatah makanan.

Siswa SD Kayuambon 2 ini berharap, pembagian makanan gratis rutin diberikan agar menghemat pengeluaran bekal uang jajan dari orangtuanya.

"Tadi dapat telur, susu dan makanan lainnya, lumayan jadi saya enggak perlu jajan lagi," ucapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya