Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jawa Barat Waspadai Berita Hoaks di Masa Pilkada

Sumariyadi
21/7/2024 19:06
Jawa Barat Waspadai Berita Hoaks di Masa Pilkada
Petugas melakukan pendataan menjelang pelaksanaan pilkada 2024 di Jawa Barat(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

JELANG pilkada serentak, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mulai
mengantisipasi maraknya berita hoaks. Salah satu upayanya, Dinas
Komunikasi dan Informatika Jawa Barat menggelar Informasi Komunikasi
Publik (IKP) Fest di sejumlah kabupaten dan kota.

"Kami menyiapkan dan mendorong unit saber hoaks di 27 kabupaten dan kota mulai mendeteksi dini potensi hoaks. Sudah dimulai sekarang, sampai saat gelaran pilkada dilaksanakan," ujar Kepala Diskominfo Jabar, Ika Mardiah, saat menggelar IKP Fest di Karawang.

Dia menekankan deteksi dini potensi hoaks harus dilakukan segera. Upaya
itu guna mencegah berita bohong tersebar luas, sehingga sulit diatasi.

Baca juga : Pilkada Kota Bogor, Dedie Rachim Vs Sendi Fardiansyah

Sementara itu, Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova mendorong tim
saber hoaks di daerah agar terus-menerus menyosialisasikan langkah
mencegah hoaks kepada masyarakat. "Sosialisasi harus terus dilakukan
agar masyarakat lebih tahu dan pekudi, serta tidak mudah termakan
hoaks."

Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Ilmu Pascasarjana Ilmu
Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Mudiyati Rahmatunnisa menyatakan potensi hoaks setiap pemilu atau pilkada selalu besar. Terlebih di Indonesia, termasuk Jabar dengan pengguna media sosial terbanyak.

Hoaks, lanjut dia, sangat berbahaya di masa pilkada. Di antaranya bisa
mendelegitimasi hasil pilkada dan mengacaukan informasi pilkada.

Baca juga : Bersama Bandung Ngariung dan Warga, Ilham Habibie Diskusikan Masa Depan Jawa Barat

"Apalagi pada pilkada 2024 berita hoaks akan lebih bahaya karena
menggunakan media video editan yang mudah sekali dipercaya masyarakat,"
pungkasnya.

Dia menambahkan, sampai Januari 2024, pengguna internet di Indonesia
sebanyak 185,8 juta, termasuk di dalamnya pengguna media sosial yang
jumlahnya cukup banyak. Indikator ini menjadi peluang besar unuk
penyebaran hoaks.

Untuk itu, sudah seharusnya masyarakat terus diingatkan tentang
ciri-ciri utama dari berita atau informasi hoaks agar bisa mencegah dini dan informasi bohong itu tidak tersebar.

"Beberapa ciri utama hoaks adalah judul berita yang bombastis, selalu
minta disebarkan, isi, dan judul tidak bersesuaian, kemudian selalu
mencantumkan nama pesohor atau lembaga terpercaya," paparnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya