Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Cegah DBD, My Baby Galang Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk di Bandung

Sumariyadi
18/7/2024 16:15
Cegah DBD, My Baby Galang Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk di Bandung
Sejumlah warga Kota Bandung antusias mengikuti gerakan Indonesia Berantas Nyamuk yang digelar MY Baby(DOK/MY BABY)

PENYEBARAN kasus demam berdarah dengue di Kota Bandung masih tinggi. Karena itu, MY Baby mengajak masyarakat untuk lebih waspada lewat kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk.

Kampanye digelar  di Kota Bandung, Jawa Barat, dan Tangerang, Banten.
Melalui tema My Baby Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk Goes to Bandung dan Tangerang, My Baby mengajak ribuan keluarga di Bandung dan Tangerang untuk melakukan aksi pencegahan DBD melalui edukasi dan penerapan 3M Plus disertai dengan pengasapan (fogging) serta pemberian produk My Baby dan bubuk larvasida.

Kementerian Kesehatan mencatat 154.082 kasus DBD pada 1 Januari hingga minggu ke-27 tahun 2024.

Baca juga : Angka Kematian Akibat DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr Imran Pambudi menyampaikan angka itu bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan total kasus DBD pada 2023. Dari semua kasus hingga minggu ke-27 tersebut, 916 kasus di antaranya mengakibatkan kematian.

Selain itu, Kota Bandung tercatat menjadi kota dengan jumlah kasus DBD terbanyak nasional, yakni mencapai 5.489 kasus. Selanjutnya, Kabupaten Tangerang di posisi kedua dengan total 3.400 kasus.

Terkait kasus kematian akibat DBD dalam tujuh tahun terakhir, kelompok umur 5-14 tahun merupakan yang paling rentan.

Baca juga : Angka Kematian akibat DBD Melonjak 3 Kali dari Tahun Lalu

Dokter Spesialis Anak RS UNS dr Debby Andina Landiasari SpA mengatakan faktor lingkungan sekitar serta daya tahan tubuh yang masih belum kuat mengakibatkan kelompok anak-anak rentan terkena DBD.

"Guna menekan angka kasus DBD, My Baby sebagai merek kepercayaan ibu selama hampir 40 tahun mengambil peran melalui My Baby Momversity goes to Bandung dan Tangerang untuk aksi nyata berupa Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk," kata Managing Director Brand Investment & Consumer Engagement My Baby Winny Yunitawati.

Kesadaran masyarakat

Baca juga : Kasus DBD di Kota Bandung masih Tinggi


Dia menjelaskan edukasi dan penerapan 3M Plus disertai pengasapan (fogging) serta pemberian produk My Baby dan bubuk larvasida.
Penerapan 3M Plus meliputi menguras yaitu membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain.

Selain itu juga menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sebagainya. Langkah berikutnya ialah mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat kembang biak nyamuk.

Selain 3M, Plus adalah mengoleskan My Baby Minyak Telon Plus sebagai perlindungan tambahan dari gigitan nyamuk.

Baca juga : Duh, Stok Darah di PMI Bandung Menipis

"Kami berinisiatif meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya langkah pencegahan dan berkontribusi nyata untuk menekan angka kasus DBD melalui My Baby Momversity goes to Bandung dan Tangerang ini," kata dia.

Selain itu, My Baby sebagai merek minyak telon plus no 1 di Indonesia yang dipercaya 9 dari 10 ibu di Indonesia, terus berkomitmen menemani keluarga dalam memberi perlindungan optimal dari gigitan nyamuk. Selain penerapan 3M Plus, pihaknya menghadirkan produk berkualitas seperti My Baby Minyak Telon Plus yang mampu mencegah gigitan nyamuk hingga 12 jam,” katanya.

"Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk merupakan aksi kolaborasi kami bersama masyarakat dalam pencegahan DBD. Mari lindungi keluarga kita dengan menerapkan 3M Plus secara disiplin," tutup Winny.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya