Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Lokasi Terpencil, 3 Sekolah Dasar di Subang Kekurangan Siswa

Reza Sunarya
17/7/2024 18:26
Lokasi Terpencil, 3 Sekolah Dasar di Subang Kekurangan Siswa
Ilustrasi, Siswa membaca buku di ruangan kelas di SDN Cibungur Kelas Jauh, Kampung Cijuhung, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

TIGA Sekolah Dasar di Pantura Subang, Jawa Barat kekurangan siswa dampak adanya aturan siswa baru yang bisa masuk sekolah harus berusia minimal 7 tahun. Selain itu akses menuju sekolah juga sulit karena berada di lokasi terpencil.

Sekolah Dasar Negeri Palasari, Sekolah Dasar Budi Daya dan Sekolah Dasar Negeri Doktor Sutomo di Kabupaten Subang, Jawa Barat, masing-masing hanya memiliki siswa 7, 8 dan 9 orang siswa kelas satu dalam tahun ajaran baru 2024/2025.

Meski hanya memiliki siswa sebanyak itu, Namun pihak sekolah tetap melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasa. Ketiga Sekolah Dasar ini kekurangan peminat setelah adanya aturan usia masuk sekolah harus tujuh tahun.

Baca juga : Korban Perundungan, Bocah SD di Bekasi Harus Diamputasi di RS Dharmais

Selain pembatasan usia, minimnya siswa yang bersekolah di Sekolah Dasar tersebut juga akibat akses menuju sekolah yang berada di daerah terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk.

"Penduduk disini hanya ada 2 RT dan anak anak usia jenjang sekolah juga disini kurang, selain itu mungkin akses menuju sekolah juga jauh sehingga perlu perhatian pemerintah daerah," kata Ruchyati, Kepala Sekolah Dasar Negeri Budidaya, Rabu (17/7).

Sementara Menurut Kepala Sekolah Dasar Palasari, Tuti Alawiyah mengatakan bahwa sekolah telah melakukan berbagai cara agar minat masyarakat untuk bersekolah meningkat, salah satunya mendatangi aparat diwilayah baik RT, RW maupun Kepala Desa Setempat, namun karena jumlah penduduk dan anak usia sekolah yang kurang menjadi kendala bagi sekolah sekolah yang ada di Desa tersebut.

"kami sudah melakukan berupaya untuk meningkatkan minat sekolah namun bukan warga disini bukan tidak mau sekolah namun kendalanya disini jumlah penduduknya cuma sedikit dan akses menuju sekolah juga kurang baik," kata Tuti Alawiyah.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya