Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Relokasi Korban Tanah Longsor di Cipongkor, Bandung Barat, belum Terwujud

Depi Gunawan
12/7/2024 17:11
Relokasi Korban Tanah Longsor di Cipongkor, Bandung Barat, belum Terwujud
Bencana tanah longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

RELOKASI warga penyintas bencana tanah longsor di Kampung Gintung, Desa
Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, belum jelas.

Mereka telah lama kehilangan tempat tinggal akibat bencana longsor yang
terjadi 24 Maret lalu.

Hampir lima bulan pascakejadian, janji relokasi dan bantuan pembangunan
rumah bagi korban terdampak belum diwujudkan oleh pemerintah daerah. Selama itu mereka terpaksa bertahan di lokasi pengungsian di Gor Desa Cibenda.

Baca juga : Pemkab Bandung Barat Minta Bantuan Perbaikan Jalan yang Diterjang Longsor

Kepala Desa Cibenda, Abdul Rohman menerangkan, masih ada 21 kepala keluarga dengan total sekitar 100 jiwa yang masih bertahan di lokasi pengungsian. Mereka tidak lagi mempunyai rumah karena rusak diterjang tanah longsor.

"Pengungsi ada 21 KK kurang lebih 100 jiwaan yang bertahan. Sebetulnya ada 26 KK yang rumahnya rata dengan tanah, hanya saja ada yang sudah dibawa saudaranya, sehingga yang masih bertahan 21 KK," ungkap Abdul saat dihubungi, Jumat (12/7).

Bahkan daripada menunggu direlokasi, ada korban longsor yang memutuskan
keluar dari pengusian dan memilih kembali ke rumahnya lantaran dinilai
masih layak ditinggali meskipun dibayangi longsor susulan.

Baca juga : Penanganan Lambat, Warga Swadaya Bersihkan Longsor Jalan Penghubung Bandung Barat-Cianjur

Di tengah ketidakpastian kapan rumah mereka akan dibangun oleh pemerintah, lanjut Abdul, korban longsor mulai melakukan aktivitas seperti biasa, di antaranya bertani. Selepas itu, mereka kembali ke tempat pengungsian.

"Untuk kebutuhan makanan masih disuplai hasil sumbangan, masih
ada stok. BPBD juga masih sering mengirim," katanya.

Berdasarkan pendataan awal, Abdul menjelaskan, ada sekitar 50 KK yang akan direlokasi. Namun setelah dilakukan kajian ulang, hanya 26 KK saja yang akan dibangunkan rumah.

Baca juga : Status Tanggap Darurat Bencana Diberlakukan di Gununghalu dan Rongga

Pihaknya sudah mengajukan opsi lahan relokasi yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat pengungsian saat ini. Lahan yang dibutuhkan sekitar 5.000-6.000 meter persegi untuk membangun rumah dan fasilitas umum lainnya.

Namun lahan yang sudah diajukan harus dilakukan pembebasan karena milik
pribadi.

"Opsinya ada dua tapi yang difokuskan hanya satu karena opsi pertama harga tanahnya terlalu mahal, opsi kedua harganya miring cuma dari pihak pemda belum ada tindak lanjut," tuturnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Meidi mengatakan, pihaknya masih terkendala proses administrasi pembebasan lahan untuk merelokasi warga korban longsor di Desa Cibenda itu.

Bencana tanah longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda mengakibatkan
8 orang meninggal dan dua orang hilang. Sedikitnya 436 jiwa mengungsi, 30 rumah, 2 masjid dan 2 madrasah rusak.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya