Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Temuan DBD di Tasikmalaya dan Garut masih Tinggi

Kristiadi
08/7/2024 19:25
Temuan DBD di Tasikmalaya dan Garut masih Tinggi
Orangtua mendampingi anak balitanya yang terjangkit DBD di Tasikmalaya(MI/KRISTIADI)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya masih belum bisa ditekan. Sejak Januari hingga Juli sudah tercatat angka kejadian mencapai 1.150 kasus.

Saat ini, akibat DBD menyebabkan 26 orang masih harus mendapat perawatan. Dalam enam bulan terakhir, tiga orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, musim kemarau basah yang terjadi tahun ini membuat ada peningkatan kasus DBD. Korban meninggal sudah tiga orang, dan serangan DBD diderita berbagai usia.

Baca juga : 870 Kasus DBD di Tasikmalaya Belum Terkendali

"Kalau melihat kasus DBD yang terjadi setiap tahunnya memang paling banyak didominasi oleh anak-anak dan remaja. Peningkatan kasus sudah terjadi sejak Januari dan masih ditemukan korban hingga Juli ini," ujarnya, Senin (8/7).

Ia mengatakan, saat ini, sebanyak 26 orang harus mendapat perawatan di RSUD Dr Soekardjo dan rumah sakit swasta lain di Kota Tasikmalaya. Kenaikan kasus terus terjadi diduga karena kurangnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sekitarnya.

"Kami meminta agar masyarakat tetap selalu rutin menguras bak air, menutup, mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk serta menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Temuan peningkatan jentik nyamuk masih banyak ditemukan di dalam rumah, dispenser, gantungan pakaian, dan lubang pagar bambu," ujar Asep.

Baca juga : Jumlah Kasus DBD di Tasikmalaya Bertambah, 6 Warga Meninggal

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Asep Surachman mengatakan, kasus DBD masih terjadi seiring datangnya hujan. Ada potensi banyak sarang nyamuk.

"Kasus DBD di Garut, sejak Januari hingga Juni tercatat mencapai 1.212 kasus. Tiga orang meninggal dunia. Saat ini, 20 warga masih menjalani perawatan di RSUD dr Slamet, puskesmas dan rumah sakit swasta," tambahnya

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya