Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA petani di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menuntut Kantor Pertanahan ATR/BPN setempat melaksanakan reforma agraria. Pasalnya, tata guna redistribusi yang sedianya diserahkan kepada ratusan petani di wilayah itu pada akhirnya menjadi semrawut.
Tuntutan itu lantas diaspirasikan para petani yang berunjuk rasa ke Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Cianjur di Jalan Raya Bandung, Rabu (3/7). Mereka menolak kehadiran Bank Tanah yang dinilai makin memperkeruh rencana redistribusi tanah.
Koordinator aksi Syamsudin mengatakan, di Desa Batulawang terdapat lokasi usulan reforma agraria seluas 93 hektare. Luas lahan tersebut sejatinya didistribusikan kepada 350 kepala keluarga (KK).
Baca juga : 10 Perkara Sengketa Tanah di Cianjur sedang Berproses di Pengadilan
"Sudah hampir 35 tahun mereka berada di sana. Mereka sudah tinggal
di sana, bahkan sudah jadi permukiman termasuk fasilitas umum dan
sebagainya," kata Syamsudin kepada wartawan di sela aksi unjuk rasa di
Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Cianjur.
Dia menyatakan usulan reforma agraria di lahan seluas 93 hektare itu
sudah dilakukan jauh sebelum adanya Bank Tanah. Dari awal sudah disepakati usulan akan segera diselesaikan kemudian diredistribusi kepada 350 KK.
"Masalah muncul saat hadir Bank Tanah. Jadi kemudian prosesnya diambil alih Bank Tanah sehingga tata gunanya menjadi semrawut," tegasnya.
Baca juga : Angka Kemiskinan di Cianjur Terus Turun
Paling parah, lanjut Syamsudin, Bank Tanah akan mengurangi luasan lahan
reforma agraria yang akan dibagikan kepada masyarakat. Bahkan Bank Tanah merencanakan relokasi lahan yang sudah ditempati para petani puluhan tahun.
"Sementara tempat relokasinya sendiri sangat tidak layak karena berada di ketinggian. Ini tentu sangat tidak layak bagi para petani untuk berkebun ataupun berladang. Apalagi dibangun permukiman. Lokasinya rawan tanah longsor dan sebagainya," ucap dia.
Tolak relokasi
Baca juga : Polres Cianjur Ungkap Beberapa Kasus Praktik Judi Online
Kepala Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Cianjur, Siti Hafsiah,
menuturkan para petani mengeklaim sudah puluhan tahun menempati lahan
tersebut. Secara fisik, di lokasi memang sudah terbangun rumah
warga dengan konstruksi permanen maupun semipermanen.
"Menurut laporan dari kepala desa, ada sekitar 340 KK di wilayah itu. Memang mereka selain menggarap, juga membangun tempat tinggal
di kawasan garapannya itu," terangnya.
Hunian para petani penggarap berada di Blok 101 eks hak guna
usaha (HGU) PT Maskapai Perkebunan Moelia (MPM). Para petani menolak
direlokasi ke Blok 15 dan 20 eks HGU PT MPM.
Baca juga : Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Menurut Siti kondisi ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus
bisa diselesaikan. BPN menjalankan surat dari Menteri ATR/BPN.
"Tapi karena mereka keberatan, mungkin ini akan kami sampaikan kembali," tegasnya.
HGU yang digarap PT MPM sudah berakhir masanya pada 2022. Dulunya, PT MPM menggarap perkebunan teh.
Seusai berunjuk rasa ke Kantor Pertanahan ATR/BPN, para petani melanjutkan aksi serupa ke komplek Pemkab Cianjur dengan tuntutan yang sama.
Perkelahian itu menyebabkan Mumuh mengalami luka di sekujur tubuhnya karena disabet senjata golok oleh salah satu pelaku
Beragam beasiswa ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa berbakat dan berpotensi dari berbagai latar belakang.
Lokasi ini menjadikan liburan bersama keluarga lebih nyaman karena fasilitas yang lengkap
Surat pengajuan cuti sudah diterima dari sekda. Saat ini surat tersebut telah disampaikan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Kalau musim kemarau sawah menganggur. Setahun tidak bisa digarap dua kali
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Pepeling merupakan inovasi yang dikonsep memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Ma'ruf meyakini lulusan IPDN yang dilantik akan membawa perubahan positif bagi kepentingan bangsa
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Dinda mengidap meningtis sejak usia 8 bulan dan telah berupaya dilakukan pengobatan ke berbagai tempat
Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke bisnis logistik modern.
Kini banyak pekerjaan yang sudah menggunakan teknologi digital, sehingga perlu bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan digital.
Setiap hari Sabtu dan Minggu, jalan ini ditutup untuk kendaraan bermotor, menjadikannya zona pejalan kaki yang nyaman dan aman
Setelah selesainya proses coklit itu, ditemukan 7.205 orang pemilih dinilai tidak memenuhi syarat.
Aeron Randi sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka.
Penyebab air berwarna hitam itu berasal dari tempat budi daya cacing di Sungai Cedok, Desa Cikidang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved