Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

PT Bio Farma Kembali Mendapat Pengakuan dari Pelaku Kesehatan Global

Naviandri
16/1/2024 19:44
PT Bio Farma Kembali Mendapat Pengakuan dari Pelaku Kesehatan Global
Kunjungan sejumlah lembaga kesehatan internasional ke PT Bio Farma(DOK/BIO FARMA)

AKHIR tahun lalu PT Bio Farma menerima kunjungan dari perwakilan
World Health Organization/WHO Kantor Pusat di Jenewa, SEARO dan Kantor
Perwakilan  Indonesia), Medicine Patent Pool (MPP), dan Coalition
Epidemic Preparedness Innovatiion (CEPI).

Dalam kunjungan tersebut, dibahas implementasi Program Alih Teknologi mRNA dan potensi peran PT Bio Farma dalam memajukan pemerataan akses vaksin ke wilayah Global South jika terjadi wabah dan pandemi.

"PT Bio Farma menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan delegasi
dari MPP, CEPI, dan WHO. Kami berharap pengalaman kami yang luas, dalam
pembuatan vaksin akan bermanfaat dalam upaya bersama untuk menyediakan
akses terhadap vaksin di Wilayah Selatan Global," kata Direktur Utama
Bio Farma, Shadiq Akasya, Selasa (16/1).

Menurut dia, tujuan dari kunjungan bersama ini adalah untuk melihat
kesiapan PT Bio Farma dalam mengimplementasikan teknologi pembuatan mRNA. Selain itu juga berbagi strategi PT Bio Farma dalam pengembangan vaksin, khususnya untuk menyasar penyakit-penyakit yang endemis di Kawasan Asean.

Kegiatan dan fasilitas yang didukung di bawah kemitraan CEPI-PT Bio Farma juga dinilai dan didiskusikan dalam pertemuan bilateral selama kunjungan lapangan.

PT Bio Farma merupakan produsen vaksin yang telah mapan dalam memproduksi berbagai macam vaksin, yang sebagian besar telah memenuhi
persyaratan prakualifikasi WHO.

"Kolaborasi ini akan memperkuat peran PT Bio Farma dalam pencegahan,
kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi dengan mengamankan
penyediaan vaksin ke negara-negara di belahan bumi Selatan, terutama
jika terjadi pandemi sehingga mendorong pemerataan vaksin di wilayah
tersebut," ungkapnya.

Dr Matthew Downham, Direktur Manufaktur dan Jaringan Rantai Pasokan di
CEPI mengatakan, pihaknya bangga dapat berkontribusi dalam perluasan
fasilitas manufaktur kelas dunia milik PT Bio Farma. "Kapasitas produksi mRNA yang sedang dibangun di PT Bio Farma akan membantu memungkinkan akses yang cepat dan adil terhadap vaksin wabah untuk negara-negara di seluruh Wilayah Selatan Global."

Manajer dan Pemimpin Kebijakan dan Keterlibatan Mitra dari program
transfer teknologi mRNA di WHO, Claudia Nannei menambahkan, WHO telah
bekerja sama selama bertahun-tahun dengan PT Bio Farma. Mereka telah
menyaksikan evolusinya, dari waktu ke waktu menjadi produsen yang solid
dan maju secara ilmiah yang memasok vaksin esensial ke kawasan ini dan
sekitarnya.

"Kami senang dapat bekerja sama dengan Bio Farma, untuk memastikan
keberhasilan implementasi platform teknologi ini, sebagai salah satu
tambahan teknologi yang dapat berkontribusi pada respons terhadap
pandemi berikutnya di Indonesia dan dunia," tuturnya.

Sementara Manajer Proyek MPP Julien Bon mengatakan, MPP sangat terkesan dengan tingkat pengetahuan ilmiah PT Bio Farma yang tinggi dan pengalamannya yang luas dalam pengembangan dan pembuatan vaksin. "Ini akan sangat penting dalam membuka jalan bagi keberhasilan implementasi platform pembuatan vaksin mRNA di Indonesia." (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya