Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 35 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara di Rafah.
Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak yang terlantar dan menjadi sasaran dengan "alat pembunuh massal" saat mereka sudah kekurangan air, makanan, obat-obatan, listrik, dan bahan bakar, menurut kementerian tersebut.
Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan militer Israel telah menargetkan setidaknya 10 pusat pengungsian yang terkait dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA) dalam 24 jam terakhir.
Baca juga : UNRWA Mendorong Penyelidikan Independen atas Serangan Israel terhadap Gudang Bantuan di Gaza
Tempat-tempat penampungan yang menampung puluhan ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah diserang di Jabalia, Nuseirat, Kota Gaza, dan Rafah. Dengan serangan terbaru di Rafah, jumlah korban tewas dari serangan tersebut mencapai lebih dari 190, menurut kantor tersebut.
Kantor tersebut menganggap serangan itu sebagai "pesan jelas" dari Israel dan pemerintah Amerika Serikat kepada Mahkamah Internasional (ICJ) dan komunitas global bahwa "pembantaian terhadap orang-orang terlantar dan anak-anak akan terus berlanjut, dan melanggar hukum internasional tidak akan berhenti."
Para penyintas dari serangan Rafah di kamp pengungsian telah berbicara kepada Al Jazeera tentang serangan Israel tersebut.
Baca juga : PBB Ingatkan Ledakan Kematian Anak Gaza karena Bencana Kelaparan
"Saya sedang berjalan dan melihat ponsel saya ketika area tersebut diserang," kata salah satu penyintas kepada Al Jazeera.
"Saya tidak menyadari apa yang telah terjadi. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada keluarga saya. Ibu saya bersama saya, dan saudara saya terluka di kamp. Saya jatuh ke tanah dan melihat bahwa kaki saya terbelah," tambahnya.
Penyintas lainnya mengatakan serangan udara Israel "membakar seluruh blok". "Mereka membakar orang-orang hidup-hidup."
Baca juga : UNRWA Kecewa dengan Negara-negara Donor
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa serangan mereka di Rafah yang telah menewaskan setidaknya 35 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menargetkan "kompleks organisasi teroris Hamas di Rafah, di mana teroris utama organisasi tersebut berada".
Dikatakan serangan tersebut dilakukan "sesuai dengan hukum internasional, menggunakan amunisi presisi, dan berdasarkan intelijen awal yang menunjukkan penggunaan area tersebut oleh teroris Hamas".
Militer Israel menambahkan mereka menyadari "klaim" tentang kebakaran yang terjadi di area tempat penampungan UN yang menyebabkan "sejumlah orang yang tidak terlibat" terluka. (Al Jazeera/Z-3)
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved