Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Korban Tewas Akibat Gempa Jepang Meningkat di atas 200 orang

Cahya Mulyana
09/1/2024 20:53
Korban Tewas Akibat Gempa Jepang Meningkat di atas 200 orang
Relawan membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami di Jepang(AFP)

KORBAN tewas akibat gempa dahsyat yang meratakan sebagian wilayah Jepang tengah pada Senin (1/1), melampaui angka 200 pada Selasa (9/1). Sementara lebih dari 100 orang masih belum ditemukan.

Gempa berkekuatan 7,5 skala Richter menghancurkan dan merobohkan bangunan. Juga menyebabkan kebakaran dan merusak infrastruktur di Semenanjung Noto di pulau utama Jepang, Honshu, tepat ketika banyak keluarga sedang merayakan Hari Tahun Baru.

Delapan hari kemudian, ribuan tim penyelamat berjuang mengatasi jalanan yang terhambat cuaca buruk untuk membersihkan reruntuhan. Juga merintangi tim untuk menyelamatkan hampir 3.500 orang yang masih terjebak di wilayah terpencil.

Baca juga : 323 Warga Jepang Masih Hilang dan Korban Tewas Gempa Jadi 168 Orang

Pemerintah daerah Ishikawa merilis angka pada Selasa (9/1), yang menunjukkan bahwa 202 orang dipastikan tewas, naik dari 180 orang pada hari sebelumnya, dengan 102 orang belum ditemukan, turun dari 120 orang.

Baca juga : Korban Tewas Akibat Gempa Jepang Melonjak Menjadi 161 Orang

Pada Senin (8/1), pihak berwenang mencatat jumlah orang hilang meningkat tiga kali lipat menjadi 323 orang setelah database pusat diperbarui. Sebagian besar peningkatan tersebut terkait dengan bencana alam yang parah di Wajima.

"Namun sejak itu banyak keluarga memberi tahu kami bahwa mereka dapat memastikan keselamatan orang-orang (yang ada dalam daftar orang hilang)", kata pejabat Ishikawa Hayato Yachi.

Dengan salju tebal yang mempersulit upaya bantuan, hingga Senin (8/1), hampir 30 ribu orang tinggal di sekitar 400 tempat penampungan pemerintah, beberapa di antaranya penuh sesak dan kesulitan menyediakan makanan, air, dan pemanas yang cukup.

Hampir 60 ribu rumah tangga tidak mempunyai air bersih dan 15.600 rumah tangga tidak mempunyai pasokan listrik. Kondisi jalan diperburuk oleh hujan berhari-hari yang menyebabkan sekitar seribu titik tanah longsor.

Pada pertemuan harian pemerintah bantuan bencana pada Selasa (9/1), Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan para menteri untuk melakukan upaya untuk menyelesaikan keadaan isolasi (masyarakat) dan melanjutkan kegiatan penyelamatan.

Kishida juga mendesak evakuasi sekunder ke daerah lain di luar daerah yang terkena gempa, kata juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi kepada wartawan.

Di kota Suzu di prefektur Ishikawa, seorang wanita berusia 90-an berhasil bertahan hidup selama lima hari di bawah reruntuhan rumah yang runtuh sebelum diselamatkan. Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya.

Sebagian besarnya tidak menimbulkan kerusakan karena peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade. Namun banyak bangunan yang berusia lebih tua, terutama di komunitas yang menua dengan cepat di daerah pedesaan seperti Noto.

Negara ini dihantui oleh gempa dahsyat 2011 yang memicu tsunami, menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang, dan menyebabkan bencana nuklir di pembangkit listrik Fukushima. (AFP/Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya