Tentara Israel Tangkap Aktivis Palestina Ahed Tamimi karena Dituduh Menghasut

Tentara Israel mengatakan telah menangkap aktivis terkemuka Palestina berusia 22 tahun Ahed Tamimi dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki.

“Ahed Tamimi ditangkap karena dicurigai menghasut kekerasan dan kegiatan teroris di Kota Nabi Saleh dekat Ramallah, “ kata seorang juru bicara militer kepada AFP, Senin (6/11)

"Tamimi dibawa pasukan keamanan Israel untuk diinterogasi lebih lanjut," imbuhnya.

Ini bukan kali pertama Tamini ditangkap tantara Israel. Pada Desember 2017, ia pernah dijatuhi hukuman delapan bulan penjara dengan empat tuduhan, di antaranya menghasut dan menampar seorang tantara Israel.

Ketika itu, aksi beraninya itu viral. Tamini yang kala itu masih berusia 16 tahun marah mendengar kabar seorang tentara Israel telah menembak kepala sepupunya, Mohammad, dengan peluru karet, sehingga melukainya secara serius.

Tamini adalah gambaran seorang remaja yang tak kenal takut. Perempuan berambut pirang ini dianggap sebagai pahlawan oleh warga Palestina. Ia aktif menentang pendudukan Israel di negaranya. Ia aktif ikut demonstrasi dimana-mana, termasuk di London, Inggris pada 11 Mei 2019 lalu.

Pemerintah Israel menyebutnya sebagai pembuat onar hingga teroris. Namun, beberapa komunitas internasional memposisikannya sebagai wajah generasi baru yang menentang militerisme dan kolonialisme.

Saat dijatuhi hukuman pada 2017 lalu,  Tamimi menyatakan: “Tidak ada keadilan di bawah pendudukan, dan pengadilan ini ilegal.”

Tamimi menulis tentang momen tersebut dan trauma yang terjadi setelahnya, dalam memoarnya yang telah diterbitkan, “Mereka Memanggil Saya Singa Betina: Perjuangan Seorang Gadis Palestina untuk Kemerdekaan.” (AFP/CNN/M-3)