Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (25/10), mengaku sangat sedih melihat ketidakberdayaan PBB, yang dianggapnya mengabaikan pembunuhan brutal terhadap anak-anak Palestina dalam konflik Israel-Hamas.
"Tidak ada seorang pun yang serius menyikapi suatu struktur yang membiarkan pembunuhan brutal terhadap anak-anak terjadi. Kami sangat sedih melihat gambaran bahwa PBB tidak berdaya," kecam Erdogan.
Erdogan mengeluarkan pernyataan itu pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara.
Baca juga : Presiden Iran Ebrahim Raisi Kunjungi Turki Besok Bahas Israel-Hamas
Keberatan-keberatan yang selama ini ditunjukkan Turki atas struktur yang tidak adil pada Dewan Keamanan PBB, lanjutnya, sekali lagi terbukti melalui pemberitaan baru-baru ini.
AFP/Adem ALTAN--Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Keberatan yang ia maksud mengacu pada sebuah resolusi Timur Tengah, yang gagal disahkan hanya karena salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan menggunakan veto. Turki telah sekian lama mengkritik struktur seperti itu.
Baca juga : Turki Tahan 33 Orang yang Dituduh sebagai Mata-Mata Israel
Erdogan kembali menyebut slogan yang ia canangkan soal reformasi PBB, 'Dunia ini lebih besar, tidak hanya lima'. Ia mendasarkan slogan itu terkait struktur Dewan Keamanan PBB yang memiliki lima anggota permanen dengan hak veto.
Ia menambahkan sikap pihak-pihak yang membela dunia dalam perang Rusia di Ukraina tidak terlihat dalam kasus pembunuhan massal di Gaza.
Erdogan menganggap pihak-pihak yang memiliki perbedaan sikap tersebut 'benar-benar munafik'.
Baca juga : Puluhan Ribu Warga Turki Kecam Pembunuh Israel di Gaza
Ia juga menggarisbawahi bahwa negara-negara di luar kawasan sedang 'mengobarkan api' dengan membela Israel.
Namun Turki, kata Erdogan, siap menjadi salah satu penjamin dukungan bagi pihak Palestina pada aspek kemanusiaan, politik, dan militer.
"Kita mengajukan diri untuk menyelenggarakan sebuah konferensi internasional yang akan diikuti seluruh pihak berpengaruh di kawasan ini," ujarnya.
Baca juga : Erdogan: Tidak Ada Perbedaan antara Netanyahu dan Hitler
Konflik di Gaza, wilayah yang terus dibombardemen Israel sejak 7 Oktober, mulai berlangsung ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa.
Operasi tersebut merupakan serangan mendadak yang mencakup tembakan-tembakan roket serta penyusupan kelompok Palestina tersebut ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas menyatakan operasi itu dilancarkan sebagai pembalasan atas serbuan ke Masjid Al Aqsa serta atas peningkatan kekerasan yang dilakukan kalangan pemukim Israel.
Baca juga : Erdogan Yakin Netanyahu Bisa Diadili sebagai Penjahat Perang
Militer Israel kemudian melancarkan serangan udara tanpa henti ke Jalur Gaza.
Sudah hampir 8.000 orang yang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 6.546 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Gaza, yang berpenduduk 2,3 juta jiwa, mulai kehabisan pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar. Iringan kendaraan yang diizinkan masuk ke wilayah itu mengangkut hanya sebagian kecil dari jumlah yang dibutuhkan. (Ant/Z-1)
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Erdogan berada di Spanyol dalam kunjungan resminya untuk menghadiri pertemuan puncak ke-8 antara pemerintah kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta negara-negara sekutu Israel menghentikan pasokan senjata
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Turki mengkonfirmasi akan mengirimkan helikopter penyelamat dengan penglihatan malam, 6 kendaraan, dan 32 personel penyelamat pendaki gunung ke Iran.
Erdogan menekankan bahwa Israel tidak boleh membuat fokus dunia teralihkan karena konflik dengan Iran.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
SEKITAR 150 ribu warga sipil telah meninggalkan Khan Younis di Jalur Gaza menyusul perintah evakuasi dari Israel. Ini dikatakan juru bicara PBB pada Selasa (23/7).
Parlemen Israel meloloskan tiga RUU dalam pembacaan pertama menutup Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan menetapkannya sebagai "organisasi teroris".
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menegaskan fatwa ICJ mendukung perjuangan Palestina dan meminta semua negara serta PBB, tidak mengakui keberadaan ilegal Israel.
Sekjen PBB Antonio Guterres akan menyerahkan opini hukum Mahkamah Internasional (ICJ) kepada Majelis Umum yang menganggap pendudukan Israel di wilayah Palestina sejak 1967 melanggar hukum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved