Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IRAN memamerkan rudal balistik hipersonik pertama buatannya yang diberi nama 'Fattah', menurut IRNA, yang disebut-sebut mampu melesat dengan kecepatan lima kali kecepatan suara.
Kantor berita resmi Iran itu menyiarkan gambar-gambar rudal tersebut yang diperlihatkan dalam acara yang dihadiri Presiden Ebrahim Raisi dan para komandan pasukan elit Garda Revolusi.
"Rudal hipersonik Fattah yang dipandu secara akurat memiliki jangkauan 1.400 km dan mampu menembus semua perisai pertahanan," kata Amirali Hajizadeh, kepala pasukan dirgantara Garda Revolusi, seperti dikutip IRNA.
Baca juga : Rusia Jerat Tiga Ilmuwan yang Bocorkan Rahasia Rudal Hipersonik
Rudal tersebut mampu melesat lima kali lebih cepat dari kecepatan suara dengan lintasan rumit sehingga sulit dicegat.
Tahun lalu, Iran mengaku telah mengembangkan rudal balistik hipersonik yang mampu bermanuver di dalam dan di luar atmosfer.
Baca juga : Jokowi Gandeng Iran Kembangkan Bioteknologi dan Nanoteknologi
Stasiun TV pemerintah mengatakan rudal Fattah bisa mengincar "sistem anti-rudal canggih milik musuh" dan menjadi lompatan besar di bidang rudal.
"(Rudal) itu mampu menghindari sistem anti rudal balistik paling canggih buatan Amerika Serikat dan rezim Zionis, termasuk Iron Dome buatan Israel," kata TV tersebut. Disebutkan pula bahwa kecepatan tertinggi Fattah mencapai mach 14 (15.000 km/jam).
Meski ditentang AS dan Eropa, Iran mengatakan akan terus mengembangkan program rudal pertahanannya. Namun, para analis militer Barat mengatakan Iran terkadang suka membesar-besarkan kemampuan rudalnya.
Kekhawatiran pada rudal balistik Iran membuat Presiden AS Donald Trump pada 2018 keluar dari perjanjian nuklir yang diteken Teheran dengan enam negara adidaya pada 2015. Setelah itu, Trump menjatuhkan sanksi AS terhadap Iran sehingga Teheran melanjutkan program nuklir yang sebelumnya dilarang.
Situasi tersebut memicu kekhawatiran AS, Eropa, dan Israel bahwa Iran kemungkinan berusaha membuat bom atom.
Iran selalu membantah tuduhan itu. Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington untuk melanjutkan kesepakatan nuklir itu telah mandek sejak September tahun lalu.
Israel, yang tidak diakui oleh Iran, menentang upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir itu dan mengancam untuk melakukan aksi militer jika diplomasi gagal. (Ant/Z-4)
Amerika Serikat Kecam terhadap peluncuran rudal balistik Korea Utara dan komitmen keamanan terhadap Korea Selatan
Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke arah timur, Senin, menurut militer Korea Selatan.
Centcom melaporkan dalam 24 jam terakhir, Houthi yang didukung Iran meluncurkan dua rudal balistik anti-kapal (ASBM) dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menuju Teluk Aden.
Selain Inggris, negara-negara barat yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) sedang menggodok sanksi baru untuk Iran.
Korea Utara telah berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik medium-ke-jarak-panjang yang memiliki nilai strategis militer. Pemimpin Kim Jong Un hadir selama peluncuran tersebut.
Militer Korea Selatan melaporkan Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik ke Laut Jepang, menyusul uji coba mesin bahan bakar padat untuk rudal hipersonik.
ENAM belas anak yang terluka dalam serangan roket Hizbullah di kota Majdal Shams di utara Druze di Dataran Tinggi Golan pada Sabtu (27/7) masih dirawat intensif di rumah sakit.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat tentang potensi krisis rudal jika AS melanjutkan rencananya untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman mulai 2026.
Rusia memperingatkan keputusan Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman dapat memicu konfrontasi langsung ala Perang Dingin.
Rumah Sakit Anak terbesar di Ukraina kemungkinan besar terkena serangan langsung dari rudal Rusia, menurut penilaian PBB, di tengah kesepakatan NATO.
Dua orang tewas di Rumah Sakit Anak Ohmatdyt saat rumah sakit anak terbesar di Ukraina itu mengalami kerusakan parah akibat dihantam rudal Rusia.
Korea Utara mengklaim berhasil melakukan uji coba rudal kemampuan hulu ledak ganda (MIRV), sementara Korea Selatan melaporkan uji coba tersebut gagal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved