Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GUGUS tugas pemerintah Filipina yang mengawasi perairan barat, melaporkan bahwa kapal milisi maritim Tiongkok (CMM) kembali ke wilayah laut Filipina dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) 370 km negara tersebut. Jumlahnya bahkan disebut lebih banyak.
Satuan Tugas Nasional untuk Laut Filipina Barat (NTF-WPS) juga melaporkan bahwa Penjaga Pantai Filipina (PCG) dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan (BFAR) kembali mengusir sejumlah Tiongkok dari Beting Escoda (Sabina) di lepas Palawan.
Penasihat Keamanan Nasional sekaligus ketua NTF-WPS, Hermogenes Esperon Jr, menyebut patroli maritim mencatat kehadiran 287 kapal CMM pada 9 Mei di berbagai fitur maritim. Itu mencakup kotamadya Kalayaan Palawan dan bagian lain ZEE Filipina.
Baca juga: Filipina Protes ke Tiongkok atas Kegagalan Menarik Kapal
Lebih dari 220 kapal CMM yang menyerbu Karang Julian Felipe (Whitsun) pada Maret. Kemudian, menyebar ke bagian lain Laut Filipina Barat. Kehadiran kapal Tiongkok memicu beberapa protes diplomatik terhadap serbuan Tiongkok ke perairan Filipina.
"Kelompok CMM yang lebih besar terlihat di pulau-pulau buatan Tiongkok. Sementara beberapa diamati di dekat pulau yang diduduki Filipina," tutur Esperon.
Tiongkok telah membangun sejumlah pulau buatan di tujuh terumbu Laut China Selatan. Beberapa di dalam ZEE Filipina, termasuk yang terbesar di Panganiban (Mischief) Reef, dekat dengan Palawan.
Menurut Esperon, kapal Tiongkok termasuk kapal CMM dekat Pulau Lawak (Nanshan), yang dikuasai Filipina. Lalu, satu kapal CMM dan satu kapal Penjaga Pantai China (CCG) di lepas pantai Ayungin (Second Thomas) Shoal, yang dikuasai Filipina.
Ada juga 14 kapal CMM dan sebuah kapal CCG di dekat Pag-asa, pulau terbesar yang diduduki oleh orang Filipina di Kalayaan Island Group, dua kapal CMM di lepas pantai Pulau Panata (Lankiam Cay), dan 34 kapal CMM di Julian Felipe, yang merupakan bagian dari bank Pagkakaisa (Union).
Baca juga: Angkatan Laut Tiongkok Adakan Latihan di Laut China Selatan
Satgas juga melaporkan rata-rata empat kapal CCG setiap hari di Bajo de Masinloc (Scarborough Shoal), juga disebut Panatag Shoal, dari 3 Mei hingga 10 Mei.
"Meskipun ada larangan penangkapan ikan ilegal Tiongkok yang menutupi kapal penangkap ikannya di perairan utara dari garis lintang 12 derajat di Laut China Selatan, dari 1 Mei hingga 16 Agustus 2021, dua CMM tetap diamati memanen kerang di dalam laguna (Bajo de Masinloc)," pungkas Esperon.
Rata-rata 10 perahu nelayan Filipina juga telah terlihat di dalam laguna dari 7 Mei hingga 9 Mei. NTF-WPS mendorong warga Filipina untuk menangkap ikan di daerah tersebut dan mengabaikan larangan penangkapan ikan Tiongkok.(Straitstimes/OL-11)
Penjaga Pantai Filipina mempersiapkan penempatan penghalang terapung dan selang penyedot untuk menangani tumpahan minyak dan mencegahnya mencapai ibu kota, Manila.
Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat diterjang Topan Gaemi di Filipina. Lebih dari satu juta orang terdampak dan 1,3 juta hectare lahan pertanian hancur.
Di Filipina, topan gaemi memperburuk kondisi hujan, menyebabkan kapal tanker MT Terra Nova terbalik dan satu kapal kargo tenggelam di lepas pantai selatan Taiwan.
Salah satu perbedaan utama kuliner Malaysia dan Filipina yang ditemui Erwan Huessaff adalah dalam penggunaan rempah-rempah dan intensitas rasa.
Kontak dagang ini ditandai dengan kesepakatan ekspor kopi specialty asal Kabupaten Bandung ke Filipina sebanyak tiga kontainer.
JEPANG dan Filipina telah menandatangani pakta pertahanan yang memungkinkan penempatan pasukan di wilayah masing-masing terkait ancaman militer Tiongkok.
SEBANYAK delapan ABK kapal berbendera Tiongkok Fu Yuan Yu 857 menyambangi Gedung Bareskrim Polri. Mereka melaporkan dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap tiga unit kapal ikan ilegal yang kedapatan melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah laut Natuna dan Selat Malaka.
BADAN Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri mengamankan satu kapal asing dengan bendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau pada Rabu, 28 Februari 2024.
Setiap penumpang kapal dikenakan biaya sebesar 50 ribu Bangladeshi Taka atau sekitar Rp 7 juta untuk anak-anak, dan 100 ribu Taka atau sekitar Rp 14 juta untuk dewasa.
Penangkapan ini menunjukkan kesigapan aparat KKP dalam memberantas praktik illegal fishing di wilayah perairan perbatasan RI-Filiphina,
Kapal isap pasir laut bernama MV. Vox Maxima dengan muatan 29.920 GT tersebut berhasil dihentikan pada saat operasi Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan HIU 06, Jumat (27/10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved