Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap tiga unit kapal ikan ilegal yang kedapatan melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah laut Natuna dan Selat Malaka, Indonesia. Dua kapal berbendera Vietnam ditangkap di Laut Natuna, sedangkan satu kapal berbendera Malaysia ditangkap di Selat Malaka.
Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, dalam konferensi pers di Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau, menegaskan komitmen KKP untuk mengamankan setiap jengkal wilayah laut Indonesia.
"Pemberantasan illegal fishing merupakan prioritas utama KKP. Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum di wilayah perairan Indonesia untuk melindungi sumber daya laut kita," katanya kepada wartawan, Sabtu (4/5) malam.
Baca juga : KKP Tangkap 1 Kapal Asing asal Filipina yang Mencuri Ikan
Menurut dia, Laut Natuna menjadi salah satu Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang paling banyak ditemui praktik illegal fishing. Pemerintah negara tetangga mengklaim batas wilayah perairannya menggunakan Landas Kontinen, sedangkan Indonesia menggunakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil laut dari garis dasar pantai.
Kolaborasi dengan aparat penegak hukum lain seperti TNI/Polri, Bakamla, hingga Bea Cukai untuk menjaga Laut Natuna. "Melalui sinergi yang kuat antar aparat penegak hukum, kami yakin dapat menekan praktik illegal fishing di wilayah laut Indonesia. Keberadaan kami di laut menjadi pesan tegas bagi para pelanggar kedaulatan negara," ujarnya.
Dua kapal asing Vietnam yang ditangkap memiliki nomor lambung BV 4417 TS (100 GT) dengan 15 ABK dan BV 1182 TS (66 GT) dengan 5 ABK berkebangasaan Vietnam. Satu unit kapal berbendera Malaysia KM. SLFA 5178 (64.77 GT) dengan 3 ton muatan ikan campur. Ketiga kapal asing tersebut tidak memiliki dokumen perizinan yang sah dan menggunakan alat tangkap terlarang trawl.
Hal ini sejalan dengan arah kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem serta membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat dan negara.
(Z-9)
Penangkapan ini menunjukkan kesigapan aparat KKP dalam memberantas praktik illegal fishing di wilayah perairan perbatasan RI-Filiphina,
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) menertibkan sembilan kapal ikan Indonesia (KII) yang melakukan pelanggaran ketentuan perizinan berusaha di perairan Batam, Belawan, dan Makassar.
Hingga Agustus 2022, Bakamla mengungkapkan terdapat 186 kasus penyelundupan dan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia.
Renovasi juga mencakup pembangunan toilet dan fasilitas penunjang lainnya untuk meningkatkan kenyamanan penonton dan pemain.
AirNav Indonesia telah berhasil melaksanakan pengalihan perdana pelayanan navigasi penerbangan pada ruang udara di atas Kepulauan Riau & Natuna,
KLHK terus memantau dan berkomunikasi dengan BPBD Kabupaten Natuna untuk melakukan penanganan karhutla yang telah terjadi selama tiga hari terakhir ini.
CUACA di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) secara umum cerah berawan pada puncak perayaan Imlek 2575. BMKG Kelas I Hang Nadim Batam memperingatkan gelombang laut mencapai 2,5 meter
GUBERNUR Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyetujui Natuna dan Anambas lepas dari Kepri. Ada apa?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved