Pangkalan Militer AS Tampung Anak Imigran

MILITER Amerika Serikat (AS) membuka pangkalan militer di Texas untuk menampung anak-anak imigran. Mengingat, jumlah keluarga imigran yang melintasi perbatasan Meksiko terus bertambah.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) yang bertanggung jawab atas pemindahan ribuan anak imigran yang melintasi perbatasan tanpa orang tua, menyebut ada sekitar 500 imigran yang dipindahkan ke fasilitas di Fort Bliss. Itu merupakan pangkalan militer yang terletak hanya 5 km dari perbatasan AS-Meksiko di El Paso.

Otoritas AS berharap dapat menyediakan tempat perlindungan di Fort Bliss bagi 5.000 imigran laki-laki, karena jumlah tempat tidurnya sudah meningkat.

Baca juga: Joe Biden Janjikan Fasilitas Tambahan Bagi Para Imigran

“Anak-anak akan disambut staf yang bertugas di sana. Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan singkat. Lalu, disediakan pakaian, perlengkapan mandi, makanan, serta tempat yang aman untuk beristirahat,” bunyi pernyataan Administrasi HHS untuk Anak dan Keluarga.

Seorang pejabat tinggi perbatasan AS memperkirakan lebih dari satu juta imigran akan tiba di perbatasan AS-Meksiko pada tahun ini. Sebuah pertanda meningkatnya tantangan kemanusiaan untuk kepemimpinan Presiden AS Joe Biden.

Apabila angkanya mencapai 1 juta, bisa mencerminkan peningkatan serupa dalam perlintasan perbatasan pada 2019 selama kepemimpinan Donald Trump. Saat itu, hampir 978.000 imigran ditahan. 

Baca juga: Akibat Kapal Karam, 39 Imigran Tewas di Perairan Tunisia

Patroli Perbatasan AS menangkap sekitar 100.000 imigran pada Februari lalu, yang menjadi terbesar dalam sebulan sejak pertengahan 2019. Wakil Kepala Patroli Perbatasan AS Raul Ortiz mengatakan lebih banyak imigran yang datang pada April-Juni.

Menurut statistik pemerintah, HHS memiliki 12.035 anak imigran dalam perawatan. Sementara itu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, badan yang pertama kali memproses imigran, merawat sekitar 4.068 anak imigran.

Pemerintahan Joe Biden telah berkomitmen untuk mengizinkan anak-anak di bawah 17 tahun yang melintasi perbatasan tanpa orang tua atau keluarga, untuk tetap tinggal di wilayah AS. Sebuah keputusan yang menurut para kritikus lebih mengarah pada perjalanan berisiko ke utara.(Straitstimes/OL-11)