Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Lebih dari 7.000 Tenaga Medis Garis Depan Meninggal karena Covid-1

Haufan Hasyim Salengke
04/9/2020 17:20
Lebih dari 7.000 Tenaga Medis Garis Depan Meninggal karena Covid-1
Dokter dan perawat di Juarez de Mexico Hospital, Mexico City(AFP/RODRIGO ARANGUA)

Pada Kamis (3/9), Amnesty International menyebut sedikitnya 7.000 petugas kesehatan di seluruh dunia telah meninggal setelah terinfeksi virus covid-19. Ini termasuk lebih dari 1.300 di Meksiko. Jumlah ini terbanyak dibandingkan negara mana pun.

"Setiap pekerja kesehatan memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerja dan ini merupakan skandal karena begitu banyak orang harus membayar harga tertinggi," kata Steve Cockburn, kepala keadilan ekonomi dan sosial di kelompok hak asasi yang berbasis di London.

"Berbulan-bulan setelah pandemi, petugas kesehatan masih terus meninggal dengan laju yang mengerikan di negara-negara seperti Meksiko, Brasil, dan Amerika Serikat (AS). Sementara penyebaran infeksi covid-19 yang cepat di Afrika Selatan dan India menunjukkan perlunya semua negara untuk mengambil tindakan," tambahnya.

Sedikitnya 1.320 petugas kesehatan dipastikan meninggal akibat covid-19 di Meksiko. "Ini kerugian nyawa yang 'mengejutkan'," ujar Amnesty.

Baca juga: 100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, SDM Jadi Masalah Baru

Negara-negara yang terpukul paling parah ialah AS dengan 1.077 kematian petugas kesehatan, Inggris (649), Brasil (634), Rusia (631), dan India (573).

Bahkan angka-angka ini cenderung menjadi perkiraan yang rendah, karena kematian mungkin tidak secara resmi terdaftar di banyak negara, tukas Amnesty.

Meksiko termasuk satu dari beberapa negara dengan korban kematian tertinggi di dunia terkait virus covid-19. Negara Amerika Latin itu telah melaporkan 97.632 kasus covid-19 yang dikonfirmasi yang menginfeksi petugas kesehatan, ddari total lebih dari 610.000 orang.

"Ada laporan petugas kebersihan rumah sakit di Meksiko sangat rentan terhadap infeksi," kata Amnesty. Pihak Amnesty menemukan bahwa pekerja outsourcing kurang mendapat perlindungan.

Pemerintah Meksiko telah menyadari sistem kesehatan mereka cukup memprihatinkan karena pengabaian selama beberapa dekade. Namun, pemerintah mengatakan kini sedang berupaya untuk meningkatkan standar.

Negara berpenduduk 128,8 juta jiwa telah secara resmi mencatat lebih dari 65.000 kematian akibat virus covid-19. Sementara total korban yang meninggal dunia di seluruh dunia lebih dari 860.000 orang.

Tak hanya tenaga kesehatan (nakes) Meksiko yang mengeluhkan soal alat pelindung diri (APD), sebab nakes di India, Brasil dan Afrika Selatan juga mengalami hal yang sama. Menurut Amnesty, mereka  mengeluh kekurangan APD dan kondisi kerja yang kurang baik. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya