Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dokter Pertama Korban Pandemi di Riau

RK/MR/AS/PO/N-2
13/9/2020 04:25
Dokter Pertama Korban Pandemi di Riau
Ilustrasi -- Tenaga Medis di Rumah Sakit Cremona, tenggara Milan, Lombardy Italia, Jumat 13 Maret 2020(AFP Photo/Paolo Miranda/Medcom.id )

EMOSI Indra Yovi tidak terbendung. Dia merupakan dokter yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau.

Kemarin, seorang rekannya meninggal dunia karena covid-19. Dia ialah dokter Oki Alfi an, 29, yang bertugas di Puskesmas Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.

Oki menjadi dokter pertama di Riau yang meninggal karena pandemi. Tenaga medis lain yang juga mengalami nahas serupa ialah seorang perawat.

“Dari kejadian ini, kami minta pemerintah segera menerapkan kebijakan yang tegas, mewajibkan warga memakai masker, dan menerapkan protokol kesehatan,” kata Indra.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengakui selain seorang dokter dan seorang perawat yang meninggal karena covid-19, di wilayahnya saat ini juga ada 199 tenaga kesehatan yang terjangkit. “Ada dokter, perawat, bidan, dokter gigi, analis, dan pegawai nonkesehatan.”

Aceh juga kehilangan seorang dokter. Ia ialah Dharma Widya, dokter yang menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Sempat dirawat di Rumah Sakit Cut Meutia, Kota Langsa, Dharma dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Namun, dia tidak tertolong.

Dharma menjadi dokter kedua di Aceh yang meninggal karena pandemi. Sebelumnya, Imai Indra, dokter spesialis anastesi, jadi korban.

Di Jawa Tengah, ratusan warga terpapar setiap hari. Yang terbaru, muncul klaster dari sebuah rumah makan di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Dari satu lokasi ini saja ditemukan 20 orang positif terpapar. Di Kelurahan Krobokan, kejadian itu menjadi kasus pertama karena sebelumnya daerah ini berada di zona hijau.

“Rumah makan ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Mohammad Abdul Hakam.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah meminta Wali Kota Semarang untuk menarik rem darurat karena penyebaran di wilayah itu mengkhawatirkan.

“Kedisiplinan warga mematuhi protokol kesehatan masih kurang sehingga membahayakan warga lain.” (RK/MR/AS/PO/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya