Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, SDM Jadi Masalah Baru

Suryani Wandari Putri Pertiwi
04/9/2020 15:55
100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, SDM Jadi Masalah Baru
Ratusan tenaga medis melepas jenazah dokter anestesi Imai Indra, yang meninggal akibat covid-19 di RS Zainal Abidin, Banda Aceh, Rabu (2/9).(ANTARA/AMPELSA)

Angka morbiditas dan kematian pada tenaga medis dan tenaga kesehatan terutama di 8 wilayah provinsi yang menjadi episentrum menyumbang 74 persen kasus terkonfirmasi positif terus meningkat.

Ikatan Dokter Indonesia bahkan mencatat terdapat jumlah kematian pada 102 dokter umum & spesialis, 9 dokter gigi, dan 70 perawat.

Melihat hal itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MM mengatakan bertambahnya korban meninggal karena virus korona ini menjadi masalah baru untuk Indonesia.

Baca juga: Lagi, Dokter Meninggal Akibat Korona

"Ini merisaukan kami semua, pemerintah mesti aware karena kami ini adalahpenjagaan terakhirnya. Dengan korban yang terus bertambah tentu sumber daya manusia (SDM) menjadi masalah buat kita," kata Ari dalam Konferensi Pers Virtual - Burnout Syndrome, Jumat (4/9).

Ia memaparkan, menciptakan dokter berbeda dengan gubernur. Jika gubernur meninggal maka bisa digantikan dengan yang lainnya, tapi jika dokter yang meninggal maka harus bertahun-tahun lagi untuk menciptaan satu dokter.

"Untuk jadi dokter, lulus kuliah bisa lima setengah tahun, menjadi spesialis 4 tahun, apalagi menjadi konsultan dan tahapan lainnya. Berarti belasan tahun kita menginvestasikan untuk buat 1 dokter," katanya. Ari pun mengatakan untuk tidak menganggap remeh persoalan ini.

Sementara itu, menurut dr Adib Khumaidi, SpOT - Ketua Tim Mitigasi PB IDI, rasio kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia termasuk tertinggi di dunia dibandingkan di negara lain yakni dan tertinggi nomor 1 di Asia dan nomor 3 di dunia setelah Rusia dan Mesir.

"Dari 7417 total kematian terkonfirmasi covid 19 (data per 31 Agustus 2020), sebanyak 1,36 persen diantaranya (102 orang) merupakan tenaga kesehatan Indonesia," kata Adib.

Menurutnya, saat ini semua tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki potensi risiko yg sama untuk terpapar covid, apalagi dengan situasi saat ini dimana paparan transmisi lokal di masyarakat serta pasien OTG juga meningkat, sehingga protection dan safety harus ditekankan di seluruh aspek pelayanan dengan meningkatkan upaya penerapan protokol dan panduan pelayanan kesehatan di era Pandemi covid ini. Salah satu upayanya antara lain dengan Meningkatkan culture safety dan behaviour safety di tenaga medis dan tenaga kesehatan. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya