Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sejumlah Faktor Risiko Bayi Lahir dengan Gangguan Jantung

Wisnu Arto Subari
16/7/2024 21:10
Sejumlah Faktor Risiko Bayi Lahir dengan Gangguan Jantung
Petugas kesehatan memberikan vaksin rotavirus tetes ke seorang bayi dalam kegiatan Pekan Imunisasi Dunia tahun 2024.(Antara/Muhammad Iqbal)

ADA sejumlah faktor risiko penyebab bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Contohnya, faktor genetik dan penggunaan obat-obatan.

"Jadi kalau untuk penyebabnya itu 80% kita tidak ketahui penyebabnya. Namun yang bisa kita lihat ialah apabila memang punya masalah genetika. Contoh ada faktor-faktor bayi bisa memiliki masalah genetika ya. Apakah orangtua menikah terlalu dekat, misalnya sesama sepupu," ujar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSJPD Harapan Kita dr. Olfi Lelya, Selasa (16/7).

Saat ini sekitar 40 ribu hingga 50 ribu bayi yang menderita penyakit jantung bawaan. Sekitar 25% dari angka itu atau 10.000-12.5000 bayi memiliki penyakit jantung bawaan kritis.

Baca juga : Minum Obat Hipertensi Harus Terus Dilakukan Sampai Tekanan Darah Normal

Dia menjelaskan, masalah genetika menjadi faktor yang paling mudah menyebabkan penyakit tersebut. Ini karena apabila seseorang punya satu masalah genetik, kemudian menikah, dan berketurunan dengan orang lain yang memiliki masalah lain, serta genetiknya tidak cocok, anaknya dapat memiliki masalah juga. Oleh karena itu, ujarnya, di luar negeri biasanya diadakan konseling pranikah untuk mencegah penyakit-penyakit bawaan tersebut, semisal thalasemia. 

Faktor-faktor lain, yaitu merokok, karena dapat menyebabkan gangguan janin serta radioaktif. Kemudian penggunaan obat-obatan yang tidak seharusnya dikonsumsi oleh ibu hamil. 

"Contohnya mungkin ada diabetes, kemudian punya masalah autoimun. Nah mereka menggunakan obat-obatan yang memang rutin. Hati-hati nih dengan penggunaan obat-obatan yang rutin. Itu juga obat rutin yang bukan obat rutin dari obgyn ya," katanya.

Baca juga : Ini Cara Mendeteksi Apakah Anda Mengalami Gangguan Jantung Berdebar

Faktor usia orangtua juga memiliki peran tersebut. "Kadang-kadang kalau orangtuanya terlalu, usianya sudah di atas 40, tidak semuanya sih, tetapi punya risiko untuk PJB atau penyakit jantung bawaan," katanya.

Penanganan untuk penyakit jantung bawaan tergantung dari tingkat keparahannya, karena ada yang simpel, bahkan yang kompleks. Untuk penyakit jantung bawaan yang memengaruhi fungsi jantung, dapat diberikan obat-obatan. Sementara itu, apabila menyebabkan kecacatan seperti tidak punya jempol, dapat diberikan jempol palsu atau rehabilitasi agar dapat menggunakan empat jarinya dengan baik. 

"Untuk penyakit jantung bawahan ini sebenarnya kita bisa lakukan pemeriksaan bahkan dari sebelum bayinya lahir. Jadi mungkin ibu-ibu atau bapak-bapak yang punya istri yang hamil sudah bisa screening dari usia 20 minggu," katanya. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya