Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH meyakini bahwa beragam masalah seperti kekerasan hingga stunting perlu diintervensi dari unit terkecil sebuah bangsa yakni keluarga. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional 2024 di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/6), mengatakan sebuah keluarga yang kokoh harus dibangun dengan kasih dan sayang.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan menghadirkan “surga” di rumah masing-masing. “Di dalam hadis dinyatakan, baiti jannati, rumahku surgaku. Jadi tidak usah membayangkan baru nanti (mendapatkan surga), disambut 70 bidadari. Sekarang pun kita harus membangun surga di rumah-rumah kita,” katanya.
Membangun keluarga yang kokoh, lanjut Muhadjir, juga harus dimulai dari perhatian terhadap calon ibu, yakni para perempuan yang disebut sebagai tiang negara.
Baca juga : Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
“Kita sudah menemukan polanya di dalam penanganan keluarga ini. Pertama-tama yang kita perhatikan adalah remaja putri. Remaja putri harus disiapkan betul-betul kondisinya sehat karena dialah yang akan menentukan masa depan Indonesia ini,” teranganya.
Muhadjir mencontohkan, perlindungan kondisi kesehatan remaja putri antara lain tidak boleh mengalami anemia kronis atau kekurangan darah yang berkepajangan. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
“Kalau kondisi rahim sudah tidak sehat, peluangnya untuk melahirkan generasi yang tidak sehat sangat besar. Termasuk generasi stunting. Karena itu pemerintah betul-betul intens mengawal ini,” ujarnya.
Baca juga : Epidemiolog: Keluarga Punya Peran Sentral dalam Mengatasi Stunting
Muhadjir pun mengusulkan kepada Menteri Kesehatan agar pil penambah darah bisa dibuat cocok di lidah remaja putri. Tujuannya supaya pil tersebut benar-benar dikonsumsi dan tidak dibuang karena rasanya tidak enak.
Lebih lanjut, intervensi negara untuk menciptakan keluarga yang kokoh juga dilakukan sebelum pernikahan. Misalnya dengan serangkaian pemeriksaan calon pengantin seperti panjang lengan atas, hingga pengecekan kondisi HB atau hemoglobin.
“Itu sekarang menjadi bagian dari upaya kita mencegah stunting. Stunting sekarang tidak hanya intervensi kepada balita yang sudah terlanjur lahir, tapi harus kita dahului ketika masih berada di dalam rahim ibu,” kata Muhadjir.
Baca juga : BKKBN: Pendataan Bayi Stunting sudah Selesai Dilakukan
Menko PMK mengatakan upaya untuk memenuhi persyaratan observasi stunting sudah berjalan dengan baik. Ia mencontohkan, hampir seluruh posyandu sudah memiliki alat antropometri yang sesuai standar.
“Kalau nanti ada posyandu yang belum memiliki alat standar segera lapor ke Kemenkes. Berdasarkan laporan masih ada sekitar 3% yang belum. Standar ini penting agar pengukurannya seragam,” jelasnya.
Berdasarkan data BKKBN, gerakan intervensi serentak penimbangan dan pengukuran tinggi bayi di posyandu seluruh Indonesia yang dikerjakan sepanjang Juni ini sudah mencapai 92,29%. “Sebelum kita bicara pada putaran yang lain termasuk lansia, kita fokus pada generasi prenatal ini ketika mereka masih berada dalam kandungan sampai 2 tahun, syukur-syukur (sampai) 5 tahun,” ujar Muhadjir.
Selain antropometri di posyandu, Menko PMK juga menyebut kemudahan lain yang dihadirkan dalam intervensi stunting yakni alat USG yang sudah tersedia di level puskesmas.
“Saya yakin meskipun target (angka stunting) kita tidak bisa 14% tahun ini, paling tidak mudah-mudahan 2024 kita sudah berada di bawah 20% sesuai dengan ketentuan di SDGs,” pungkasnya.
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Adapun pengendalian infeksi di komunitas, dengan berbagai tingkatan strata, tidak kalah penting sebagai prioritas pemberdayaan kesehatan di masyarakat.
PEMERINTAH lewat Kementerian PPPA dan Kemenkum dan HAM hampir menyusun Rancangan Peraturan Presiden tentang (Raperpres) Peta Jalan Perlindungan Anak dalam Ranah Daring.
Kasat Res Narkoba Polres Simalungun, AKP Irfan Rinaldi Pane, menekankan memperkuat koordinasi antar pihak terkait guna mengatasi penyalahgunaan Narkoba.
KPK minta Kemenkumham mencegah lima orang yang diyakini berkaitan dengan kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang menyeret buronan Harun Masiku.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah lokasi untuk mendalami kasus dugaan rasuah pengadaan bantuan sosial (bansos) Presiden.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved