Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ratusan Warga Jakarta Pusat Terjangkit DBD, 4 Meninggal di Johar Baru

Christian
07/6/2024 16:30
Ratusan Warga Jakarta Pusat Terjangkit DBD, 4 Meninggal di Johar Baru
Pasien DBD di Jakarta(MI)

RATUSAN warga di Jakarta Pusat terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan empat di antaranya merupakan warga Kecamatan Kemayoran.

"Kasus DBD ada 918, dan yang tertinggi dari delapan kecamatan berada di Kemayoran dengan 264 kasus," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari, saat diwawancarai di Jakarta Pusat, Jumat (7/6).

Rismasari menjelaskan bahwa jumlah 918 kasus ini tercatat dari Januari hingga Juni 2024. Empat warga yang meninggal berasal dari Kecamatan Johar Baru.

Baca juga : Angka Kematian Kasus DBD di Klaten Meningkat 

"Kasus DBD meningkat, tiap minggu bahkan bukan tiap minggu, kemarin tanggal 13 ada 893, sekarang per tanggal 6 sudah 918, berarti bertambah 25 dalam 3 hari," kata Rismasari.

Rismasari menambahkan bahwa pada tahun 2024 ini, empat orang dinyatakan meninggal dunia akibat DBD di kawasan Kecamatan Johar Baru.

"Kasus meninggal terjadi di Johar Baru pada Februari 2024, ada empat. Dari Januari sampai sekarang ada empat orang yang meninggal," kata Risma.

Baca juga : Jumlah Kasus DBD di Cirebon Meningkat Capai 191 Kasus

Untuk menangani peningkatan kasus DBD, Pemkot Jakarta Pusat telah membentuk kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dari tingkat Kecamatan hingga Kelurahan.

"Tapi rumah yang dihuni adalah tanggung jawab penghuninya sendiri. Jadi yang harus melakukan pembersihan secara mandiri adalah pemilik rumah. Mereka harus membersihkan, menutup, mengubur, mendaur ulang, dan menguras," kata Risma.

Rismasari melanjutkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan rutin tiga kali setiap minggu untuk menekan angka penularan DBD di wilayah Jakarta Pusat.

"Kader-kader (Jumantik) ini di bawah lurah, sehingga lurah yang menggerakkan masyarakat atau kader untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Ada yang melakukannya dua kali seminggu, minimal seminggu dua kali untuk memberantas DBD," tutupnya. (Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya