Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LITERASI Digital menjadi salah satu unsur bagi Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mencapai visi misi Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif “PRIMA” sesuai yang dicanangkan Panglima TNI. Materi literasi digital diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kemampuan dalam berinteraksi di dunia digital.
“Saya berharap tidak ada prajurit TNI yang buta digital, menyebarkan hoaks, terjerumus perjudian online, dan membocorkan rahasia negara serta menyebarkan konten yang bertentangan dengan sapta marga dan sumpah prajurit,” jelas Asisten Komunikasi Elektronika
(Askomlek) Panglima TNI, Marsekal Muda TNI Kustono dalam acara Literasi Digital Pemerintahan kepada Prajurit TNI Batch 1 di Hotel Bigland Kota Bogor, Senin (3/6/2024).
Sebagai Prajurit TNI, lanjut Kustono, merupakan hal wajib untuk memerangi konten negatif yang saat ini kerap bermunculan di masyarakat sebagai wujud menjaga persatuan dan kesatuan.
Baca juga : Perlu Keterampilan Digital, Remaja Diimbau Berhati-hati Gunakan Media Sosial
“Kejahatan di ruang digital semakin meningkat. Hoaks, judi online, prostitusi online, cyberbullying, dll dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” tuturnya.
Selain memerangi konten negatif di tengah masyarakat, literasi digital juga diharapkan dapat membuat Prajurit TNI memahami empat pilar literasi digital secara lebih mendalam sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dan dalam melaksanakan tupoksinya.
Sepaham dengan Askomlek Panglima TNI, Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso dalam sambutannya menuturkan mengenai peran literasi digital untuk mendukung terwujudnya visi PRIMA.
Baca juga : Kemenkominfo Targetkan Empat Pilar di Kampanye Makin Cakap Digital
“Pemahaman tentang literasi digital menjadi sangat penting, terutama bagi prajurit TNI. Literasi digital tidak hanya sekadar tentang penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga meliputi pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi ini beroperasi, bagaimana melindungi informasi sensitif dari ancaman siber, dan bagaimana berpartisipasi secara aktif dan etis dalam dunia maya,” jelas Slamet.
TNI memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara. Lebih lanjut Slamet mengemukakan mengenai tantangan dunia digital yang harus dihadapi banyak pihak, termasuk Prajurit TNI. Wawasan yang mendalam dapat mengantisipasi berbagai tantangan di dunia
digital, termasuk dapat mencapai visi PRIMA.
“Dengan literasi digital yang kuat, Prajurit TNI akan mampu menghadapi tantangan digital dengan lebih efektif,” pungkasnya.
Baca juga : Waspada, Kenali Modus Pencurian Data Pribadi melalui Phishing
Sejalan dengan relevansi visi PRIMA dan materi literasi digital, disampaikan pula mengenai keamanan digital yang berperan dalam mendorong tercapainya visi tersebut.
Kolonel Restu Putra menuturkan, Prajurit TNI wajib menguasai praktik keamanan digital seperti perangkat
lunak, jaringan internet, dan komputer. “Ini (Keamanan Digital) menjadi unsur yang wajib dikuasai sebagai pelindung dari serangan siber dan sistem informasi militer,” jelasnya.
Lebih lanjut menurut Kolonel Restu, untuk dapat mengimplementasikan Keamanan Digital dalam lingkup visi PRIMA, Prajurit TNI harus menjadi sosok yang profesional.
“Harus mengutamakan keahlian dalam berinteraksi dan berpendapat di ruang digital dengan prinsip-prinsip Keamanan Digital,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Prajurit TNI juga dituntut untuk mampu memanfaatkan platform digital dengan baik, serta mengoordinasikan integrasi keamanan digital. “Terus ikuti trend dunia digital yang sedang bergulir dengan senantiasa mematuhi standar keamanan digital,” pungkasnya. (H-2)
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Kini banyak pekerjaan yang sudah menggunakan teknologi digital, sehingga perlu bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan digital.
Digitalisasi transaksi itu baik dan sangat memudahkan. Karena efisien dan justru bisa memudahkan para pelaku usaha maupun pembeli.
Literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
PENINGKATAN literasi digital masyarakat dan pemerintah harus mendapat perhatian serius dalam upaya beradaptasi menghadapi sejumlah tantangan seiring perkembangan zaman.
Stabilitas politik dalam negeri merupakan kunci utama bagi dunia usaha untuk bergeliat dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Plh Ketum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi angkat bicara perihal quick count atau hitung cepat dilakukan untuk memprediksi hasil Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Ulama dan umara juga bisa melibatkan mantan anggota kelompok radikal yang sudah tobat dan kembali ke NKRI.
Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) meminta Joko Widodo menghentikan berbagai manuvernya jelang Pemilu 2024.
Kunci untuk menarik modal asing adalah kepastian hukum, yang memberikan kejelasan dalam bisnis dan perhitungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved