Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Usia Harapan Hidup Penduduk Indonesia Hilang 2,5 Tahun karena Polusi Udara

Atalya Puspa
03/5/2024 08:41
Usia Harapan Hidup Penduduk Indonesia Hilang 2,5 Tahun karena Polusi Udara
Ilustrasi(MI)

Penduduk Indonesia diperkirakan kehilangan 2,5 tahun dari Usia Harapan Hidup (UHH) akibat polusi udara saat ini. Demikian disampaikan Ristrini Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ristrini menjelaskan bahwa polusi udara bukan hanya berada di luar ruangan, melainkan juga di dalam ruangan. Asap rokok, gas dapur bahan kimia dan produk rumah tangga juga merupakan bagian dari polusi udara di dalam ruangan atau.

“Sumber dan kegiatan penyebab pencemaran udara di rumah tangga adalah dari asap rokok, asap kendaraan bermotor, gas dapur, debu, bahan kimia dari produk rumah tangga, bahan bakar untuk masak, dan pengelolaan sampah rumah tangga. Adapun kegiatan yang menyebabkan peningkatan pencemaran udara di dalam rumah antara lain memasak, membersihkan debu, dan penggunaan produk kimia,” ujar Ristrini, Jumat (3/5).

Baca juga : Modena Luncurkan Filter Udara Purifier Hood Series Pertama di Indonesia

Efek dari gas rumah tangga memang tidak dirasakan seketika. Itu baru terlihat dalam jangka relatif lama.

Ristrini mengatakan, dampak dari pencemaran udara rumah tangga terhadap kesehatan adalah iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Kemudian, masalah pernapasan, risiko penyakit serius seperti asma, bronkitis, bahkan kanker. Kelompok yang sangat rentan terhadap dampak negatif pencemaran udara adalah bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Penanganan Polusi Udara Rumah Tangga

Dia menjelaskan, untuk melakukan pencegahan dan pengendalian serta pengurangan sumber pencemaran dapat dilakukan dengan cara tidak merokok di dalam rumah, menggunakan kompor gas dengan peralatan pembakaran yang efisien dan memastikan ruangan tidak terlalu banyak dipenuhi oleh gas dapur.

Baca juga : Polusi Udara Tinggi, Langkah Pencegahanya Bisa dengan 'Air Purifier'

“Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan adalah membersihkan debu secara teratur dengan alat penyedot debu atau lap basah untuk mengurangi debu di dalam rumah. Kemudian menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya serta menghindari atau mengurangi pengelolaan sampah dengan cara dibakar,” rincinya.

Hal lainnya, memastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik dengan menggunakan ventilasi alami yaitu jendela atau ventilasi atap. Sedangkan untuk ventilasi buatan seperti kipas angin, exhaust fan untuk mengalirkan udara segar ke dalam ruangan. Mengeluarkan udara kotor dari dalam ruangan pun perlu dilakukan untuk pengendalian pencemaran udara.  

“Lakukan pemeliharaan rutin pada peralatan rumah tangga yang menggunakan bahan bakar (seperti kompor gas, pemanggang, pemanas air) untuk memastikan bahwa alat-alat  tersebut berfungsi dengan baik dan tidak menghasilkan gas beracun. Gunakan purifier udara dengan filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) untuk membersihkan udara dari partikel-partikel berbahaya di dalam rumah” imbuh Ristrini.

Dirinya menambahkan, tanaman hias tertentu dapat membantu menyaring udara di dalam ruangan, seperti tanaman palem, atau lidah mertua. Jaga kelembaban di dalam rumah agar tidak terlalu tinggi, karena kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan tungau debu, yang dapat memperburuk kualitas udara di dalam rumah. Gunakan alat pengukur kualitas udara dalam ruangan untuk memantau tingkat polusi udara di dalam rumah dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi peningkatan.

“Penting bagi setiap individu untuk menyadari bahwa pencemaran udara di dalam rumah tangga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah. Meningkatkan kesadaran akan masalah ini, orang lebih cenderung mengambil langkah-langkah untuk mengurangi sumber pencemaran udara di rumah tangga. Edukasi tentang bahaya pencemaran udara di rumah tangga dan cara menguranginya dapat membantu masyarakat memahami pentingnya tindakan pencegahan,” pungkasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya