Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Nadiem Beberkan Pencapaian Kemendikbudristek ke Para Penerima KIP

Despian Nurhidayat
02/5/2024 23:29
Nadiem Beberkan Pencapaian Kemendikbudristek ke Para Penerima KIP
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.(ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A)

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menemui para penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Kantor Kemendikbudristek, Kamis (2/5). Dalam kesempatan itu, dia membeberkan beberapa inisiatif kementerian yang dipimpinnya.

“Kami untuk pertama kalinya dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) memisahkan per anak antara daerah yang tingkat sosial ekonominya rendah dan mapan. Dulu merata tapi keseragaman bukan keadilan. Jadinya kita mengubah untuk daerah 3T dan lainnya itu BOS lebih banyak sampai 30%-40%. Habisnya gimana kan kodisi di sana lebih mahal,” ungkap Nadiem.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa selama ini masih terdapat kesalahan persepsi mengenai Kurikulum Merdeka. Pasalnya, kurikulum ini dianggap hanya bisa diikuti oleh guru dan sekolah yang memiliki akses terhadap internet dan juga fasilitas lengkap.

Baca juga : KIP Kuliah Merdeka Fasilitasi Siswa Belajar di PTN-PTS

“Justru yang memerlukan Kurikulum Merdeka itu sekolah tertinggal. Karena menyesuaikan kemampuan anaknya. Misalnya guru kelas 4 SD boleh mengulang pelajaran matematika kelas 2 SD agar siswa tidak tertinggal. Kurikulum Merdeka juga punya Profil Pelajar Pancasila yang dapat mengedepankan kemampuan anak. Banyak situasi di sekolah yang membuat anak-anaknya bisa tampil dan lebih percaya diri,” tegas Nadiem.

Nadiem juga berharap program Merdeka Belajar dapat digaungkan lebih besar lagi oleh komunitas dan bukan oleh pemerintah. Harapannya ke depan adalah Merdeka Belajar akan menjadi kepemilikan bersama.

“Saya ingin komunitas lanjutkan diskusi dengan para orangtua. Karena mereka satu langkah terpisah dengan ruang kelas. Itu stakeholders penting dibawa dalam Merdeka Belajar,” pungkasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya