Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONDISI cuaca ekstrem masih akan terjadi sepekan ke depan di beberapa wilayah. Namun, intensitasnya diperkirakan cenderung menurun.
"Kendati demikian, masyarakat masih perlu mewaspadai potensi hujan sedang dan lebat di beberapa wilayah Indonesia. Hal tersebut berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini masih terpantau aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Rossby Equatorial terutama di wilayah Indonesia bagian timur," ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani saat dihubungi Media Indonesia pada Selasa (19/3).
Mengacu pada sebagian besar model analisis prediksi ENSO saat ini, indeks ENSO pada dasarian I Maret 2024 sebesar +1.59 yang termasuk dalam kategori El-Nino moderat. BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia juga memprediksi El-Nino secara gradual akan beralih menjadi netral mulai Mei-Juni-Juli 2024.
Baca juga : Peringatan! BMKG Tetapkan 12 Provinsi Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem
Selain itu, beberapa wilayah masih terdapat Ex-Siklon Tropis Megan, khususnya Teluk Carpentaria, dengan potensi melemah dalam 24 jam ke depan, serta terdapat bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia selatan Jawa. Sistem tersebut dikatakan dapat meningkatkan ketinggian gelombang dan potensi cuaca signifikan di sekitar Bibit siklon maupun eks siklon tropis tersebut.
"Masih terdapat intrusi udara kering/dry intrusion dari BBU melintasi Samudra Pasifik timur Filipina, Filipina, Laut Sulu, dan Laut China Selatan yang mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembap yaitu di sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Laut Flores," ujarnya.
Bibit Siklon Tropis 91S masih terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 999 hPa serta bergerak ke arah barat. Hal itu membuat potensi sistem untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.
Baca juga : Sebagian Wilayah Jawa Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
"Sistem ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia selatan Jawa-NTB. Ini mampu meningkatkan tinggi gelombang di sekitar bibit siklon tropis tersebut," jelas Andri.
Selain itu, Ex-Siklon Tropis Megan terpantau di Daratan Australia bagian Utara dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 1001 hPa serta bergerak ke arah selatan-barat daya. Potensi sistem cenderung melemah dalam 24 jam ke depan.
"Ex-Siklon tropis Megan memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Papua, angin kencang lebih dari 25 knots di wilayah Maluku dan Papua, dan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan selatan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar; perairan selatan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru; perairan Yos Sudarso dan Laut Arafuru," ujarnya. (Z-2)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved