Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GINJAL memiliki begitu banyak fungsi pada sistem kehidupan manusia. Karenanya, perlu diketahui sejumlah hal penting untuk menghindari pemburukan kinerja ginjal agar kualitas hidup dan dampak masalah bagi keluarga dapat dihindari.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Ginjal Hipertensi, Dr dr Riri Andri Muzasti MKed(PD) SpPD-KGH FINASIM dari Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan, partisipasi aktif dan pemahaman yang baik guna menjaga kesehatan pasien perlu dibangun agar kualitas hidup terjaga.
"Partisipasi aktif ini dimulai dengan deteksi dini fungsi ginjal, sekaligus membangun komunikasi, yaitu pasien, dokter dan keluarga yang mendampingi. Karena jika penyakit ginjal kronis telah memasuki stadium akhir, yaitu pada stadium 4 dan stadium 5, maka butuh usaha keras, biaya besar dan kesabaran yang tinggi saat menjalani terapi agar kualitas hidup layaknya orang sehat tetap terjaga", tutur Riri Andri Muzarti melalui bincang sehat secara live di Instagram Siloam Hospitals Medan, Jumat (01/03/2024).
Baca juga : Waspadai Penyakit Ginjal, Cara Pencegahan dan Gejalanya
Disampaikan dokter Riri Andri dihadapan puluhan nitizen yang mengikuti jalannya edukasi, pemahaman yang baik perlu dibangun pada pasien dan keluarga mengenai cara menjaga kesehatan seutuhnya meski telah menjalani cuci darah seumur hidup. Hal itu terkait pemahaman tentang penyakit ginjal, mengatur diet yang baik, cara minum obat secara teratur, cara menjalani terapi, serta beraktivitas fisik sesuai kondisi tubuh.
"Keluarga yang mendampingi ikut berperan penuh agar kualitas hidup pasien terjaga secara normal dan sehat, yakni beri dukungan aktif dan efektif, dan tentunya juga bagi pasien, yang harus secara teratur menjalani terapi dan menjaga pola makan secara benar sesuai kondisi tubuh", ungkap Riri menjelaskan.
Penderita gagal ginjal akut dan penyakit ginjal kronis, terutama pada stadium lanjut, membutuhkan terapi pengganti ginjal, salah satunya adalah terapi cuci darah. Pada gagal ginjal akut, terapi cuci darah dapat dilakukan beberapa kali (sementara). Hal tersebut berbeda dengan penyakit ginjal kronis tahap akhir yang harus menjalani terapi cuci darah (Hemodialisis) sepanjang waktu guna menjaga kualitas hidup sang pasien.
Baca juga : Kualitas Layanan JKN untuk Pasien Dialisis Dinilai Meningkat
"Karena itu, pengelolaan pasien dengan penyakit ginjal kronis mesti komprehensif, dimulai dari aspek medis, pertimbangan penilaian harapan hidup, tujuan, hingga target pengobatan pasien", tutur Riri Andri Muzasti mengingatkan.
Ketika ginjal mengalami gangguan, akan terdapat beberapa gejala umum yang akan dirasakan oleh penderita penyakit ginjal, di antaranya adalah
mual dan muntah, kulit gatal-gatal, tubuh terlihat pucat dan lemas. Selain timbulnya sesak nafas, beberapa bagian tubuh akan terlihat bengkak akibat mengumpulnya cairan tubuh yang disebabkan ginjal tidak mapu mengeluarkan urin.
Di sesi akhir edukasi, Riri menjelaskan beberapa langkah yang akan dilakukan dokter spesialis untuk mendiagnosis penyakit ginjal. Antara lain, tanya jawab dan pemeriksaan fisik, laju filtrasi glomerulus (GFR) dengan pemeriksaan kreatinin darah, tes urin dan tes darah lainnya yang diperlukan sehubungan komplikasi penyakit ginjalnya, tes pencitraan seperti USG, CT scan, serta MRI jika diperlukan, dan bopsi ginjal untuk mengetahui penyebab dan diagnosis pasti penyakit ginjal.
"Adapun pengobatan penyakit ginjal tergantung dengan penyebabnya. Ada beberapa cara mengobatinya yakni mengubah gaya hidup, obat-obatan, terapi pengganti ginjal seperti cuci perut (peritoneal dialisis) atau cuci darah (hemodialisis) dan yang paling efektif adalah dengan melakukan transplantasi ginjal", pungkas Riri.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Tingginya jumlah anak yang menjalani dialisis atau cuci darah di RSCM disebabkan oleh status rumah sakit tersebut sebagai pusat rujukan
Nam Yoon Su memilih mendonorkan ginjalnya secara sukarela. Ia juga mengambil jeda dari kariernya demi fokus pada operasi dan pemulihan ayahnya.
Gangguan kesehatan terburuk akibat mengonsumsi air dengan kadar bromat tinggi secara terus menerus adalah gangguan ginjal.
Para penderita penyakit ginjal stadium akhir (ESRD), jantung, dan kanker kini memiliki harapan baru. Penelitian teranyar menemukan solusi alami mengatasi peradangan kronis.
Obat antinyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved