Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENJADI tantangan di dunia arsitektur untuk menjadi bagian dari solusi masalah lingkungan dan perubahan iklim yang kian terasa dampaknya berupa pergeseran musim panen, terjadi bencana alam, dan menghilangnya berbagai habitat satwa di muka bumi ini. Meningkatnya jumlah penduduk memperparah kondisi dengan meningkatnya kebutuhan perumahan dan bangunan.
Kayu dan bambu sebagai material bahan bangunan yang ramah lingkungan tetapi penggunaannya dalam dunia arsitektur dan konstruksi masih terbatas pada aspek keindahan dibandingkan aspek kekuatannya. Selain itu perspektif lama bahwa menggunakan kayu dapat menyebabkan habisnya hutan juga mengurangi minat penggunaan kayu dan bambu yang sebenarnya dapat menjadi solusi masalah perubahan iklim.
Dalam upaya memberikan pilihan material kayu dan bambu dari sumber yang berkelanjutan kepada dunia arsitektur, beberapa kelompok petani hutan pengelola hutan lestari dan UKM seperti Karya Wahan Sentosa (KWaS), UD Amratani Kekayon Bhumi, Kostajasa, BambooCoop, SOBI, serta Promotional Licence Holder IRCOMM memperkenalkan material kayu dan bambu dari hutan bersertifikasi FSC melalui booth exhibition pada Expo ARCH:ID 2024. Ini merupakan Architecture Forum, Exhibition & Trade Event yang dinantikan kalangan arsitek di Indonesia. ARCH:ID pada 2024 diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang Selatan, selama 4 hari dimulai pada 22 hingga 25 Februari.
Baca juga : 10 Rumah Adat Jawa Barat dan Keunikannya
Penggunaan material kayu dan bambu pada booth hasil kerja sama pengelola hutan dan UKM pemegang sertifikasi FSC di Exhibition ARCH:ID yang diberi nama Tree of Life. Ini menyiratkan pesan penggunaan material kayu dari sumber yang berkelanjutan merupakan bentuk toleransi dan adaptasi manusia terhadap perubahan iklim. Partisipasi industri kayu UKM dan petani hutan bersertifikasi FSC di Expo ARCH:ID 2024 ingin menyebarluaskan kepada publik, khususnya dunia arsitek dan industri bangunan, terkait pentingnya penggunaan kayu dari sumber yang berkelanjutan terhadap hutan berkelanjutan. Pengelolaan hutan yang baik dan bertanggung jawab bertujuan melindungi hutan berkelanjutan sedangkan manusia tetap dapat memanfaatkan hasil hutan, baik kayunya, nonkayu, maupun jasa lingkungan.
"Berhenti menggunakan kayu bukan merupakan solusi jangka panjang yang diharapkan untuk hutan berkelanjutan. Dengan berhenti menggunakan kayu akan meniadakan manfaat ekonomi hutan bagi pengelola hutan untuk mengelolanya dengan baik dan bertanggung jawab. Ketiadaan manfaat ekonomi dari hutan dapat menggiring pada penutupan usaha pengelolaan hutan secara luas yang mendorong pada pembukaan lahan hutan untuk penggunaan lain yang lebih menguntungkan secara ekonomi tetapi menyebabkan semakin luasnya pembukaan hutan yang menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih besar," ungkap Hartono Prabowo, Technical Director FSC Indonesia, pada saat acara pembukaan booth Tree of Life bersama para mitra dan media di ARCH:ID 2024, Kamis (22/2).
Manajer Marketing & Communications FSC Indonesia Sertifikasi FSC Indra Setia Dewi menambahkan bahwa hal itu memberikan jaminan kepada publik bahwa sumber kayu dan bambu berasal dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan berstandar FSC. Dengan penggunaan kayu dan bambu, penanaman dan permudaan kembali menjadi wajib dilakukan. Hal ini akan meningkatkan penyerapan karbon dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan ini merupakan salah satu solusi adaptasi dunia arsitektur dan konstruksi mengatasi masalah perubahan iklim.
Baca juga : Anak Muda Diharap Pilih Pemimpin yang Peduli Lingkungan
"Koperasi Kostajasa sebagai pengelola hutan rakyat dari Kabupaten Kebumen telah mendapatkan sertifikasi FSC sejak 2009. Ini membuktikan masyarakat petani dapat mengelola hutan dengan berkelanjutan. Pohon bagi kami merupakan tabungan masa depan yang dapat kami panen untuk membiayai kebutuhan hidup yang krusial seperti biaya pendidikan, perbaikan rumah, pengobatan rumah sakit, dan lain-lain. Maka dari itu, kami jaga keberlangsungan hutan agar dapat bermanfaat untuk anak cucu kami. Sertifikasi FSC yang kami dapatkan membuktikan hal itu," jelas Supriyono dari Koperasi Kostajasa.
Robertus Agung Prasetya dari Karya Wahana Sentosa (KWaS) menyatakan sebagai pemilik industri kecil dari Yogyakarta, sejak 2004 pihaknya sudah mengikuti program forest sustainability yang didukung lembaga internasional dan diperkuat dengan keikutsertaan dalam sertifikasi FSC sejak 2009 dengan berproduksi menggunakan bahan baku kayu dari sumber yang berkelanjutan untuk produk furnitur dan kitchenware, antara lain bahan bakunya diperoleh dari SOBI dan Kostajasa. Adapun produk kitchenware produksinya yang berlabel FSC sudah beredar di lebih dari delapan retail di Indonesia.
Bamboocoop hadir untuk menyempurnakan kehadiran kayu sebagai material yang berketahanan iklim. Dalam bahasa Jawa Kuno dan Bali, kayu berarti kayun atau pikiran sedangkan bambu berarti ti'ing atau tingkah. Manusia yang sempurna terdiri dari unsur pikiran dan tingkah. "Dengan memadu kayu dan bambu, kami hendak merespresentasikan sejatinya hidup dalam karya arsitektur," papar Jajang Agus Sonjaya, ketua BambooCoop. Ia yakin dengan mengusahakan bambu, masyarakat bisa sejahtera, sekaligus alamnya terjaga. Sertifikasi FSC pada hutan bambu seluas 121 hektare di Flores sangat membantu meningkatkan pengakuan pasar atas upaya masyarakat dalam melestarikan hutan.
Indonesia memiliki potensi hutan rakyat masif dengan luasan total mencapai 34,8 juta hektare. Karenanya, SOBI hadir berkolaborasi bersama petani hutan rakyat untuk menghasilkan manfaat ekonomi yang optimal dari pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan. Tim SOBI memberikan nilai tambah secara komprehensif ke petani hutan sosial yang mencakup penguatan kelembagaan sosial, peningkatan kemampuan teknis, manajemen pembiayaan operasional dan fasilitasi pemenuhan regulasi.
"Terlebih, kami juga membantu pengelolaan sertifikasi (salah satunya FSC), penyediaan akses penjualan hasil panen, pengembangan in-house sistem digital keterlacakan (traceability), dan tentu memastikan pemeliharaan kawasan dengan nilai konservasi tinggi. Yang terbaru dari SOBI, kami sedang memberlakukan upaya intensif agar supply chain kayu kami dapat mematuhi EUDR sebelum regulasi tersebut dimulai pada 1 Januari 2025," ujar Matt Saragih, CEO SOBI. (RO/Z-2)
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Produk tisu ini merupakan inovasi pengembangan produk tisu yang terbuat dari serat pohon bambu alami yang ramah lingkungan.
CIREBON memiliki segudang potensi usaha yang terkenal, potensi usaha masyarakat yang dari Cirebon salah satunya potensi kerajinan yang berbahan dasar rotan.
rumah adat Jawa Barat dengan karakteristik bentuk yang menjunjung unsur hewan dan tumbuhan serta menggunakan bahan alami sebagai simbol kesederhanaan
Bambu bisa mengisi lahan lebih banyak dibandingkan dengan pohon. Selain menghasilkan oksigen, bambu juga bermanfaat untuk konservasi air.
Sebanyak 60% lulusan bekerja sesuai dengan profesi mereka di bidang arsitektur dan 25% mampu membuka bidang usaha secara mandiri di bidang arsitektur.
Selain pameran, ARCH:ID 2025 juga menyelenggarakan konferensi internasional yang akan mengundang sejumlah ahli dan profesional industri arsitektur dan konstruksi.
Desain minimalis menekankan kesederhanaan dan fungsionalitas dengan penggunaan ruang yang efisien dan pencahayaan alami, serta adopsi bahan ramah lingkungan.
Sebelumnya, pameran berjudul 'More or Less' digelar di Tokyo, Jepang, pada 17-26 Mei lalu.
Kain-kain yang digantung pada kayu tidak hanya menciptakan intervensi spasial di kedai kopi, tapi juga meningkatkan suasana ruang di pameran
Sandiaga Uno mendukung kegiatan tersebut dan berharap bisa ikut berkontribusi dalam memenuhi target ekspor produk dan jasa sebesar USD 28 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved