Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis kesehatan jiwa RS UI Danti Filiadini mengatakan upaya menurunkan depresi post partum atau depresi pascamelahirkan bisa dimulai sejak awal kehamilan agar tidak menjadi gangguan atau masalah kejiwaan lainnya.
"Ketika hamil, ibunya penting sekali konsultasi proses kelahiran, persiapan menyusui, sehingga ibu-ibu hamil bisa terbayang nanti kira-kira proses yang akan dia jalani seperti apa," ucap Danti, dikutip Jumat (5/1)
Danti mengatakan persiapan yang matang bagi ibu yang akan melahirkan bisa menjadi cara agar menurunkan depresi meskipun banyak faktor lainnya yang bisa memengaruhi ibu melahirkan.
Baca juga: Ini Penyebab Depresi Pascamelahirkan
Dengan konsultasi, calon ibu baru akan lebih siap dan sudah mengetahui tantangan apa saja yang akan dihadapi selama proses melahirkan dan perawatan anaknya.
Selain itu merencanakan proses melahirkan dan perawatan setelah melahirkan bersama dengan suami dan keluarga juga perlu dilakukan agar ketika sudah melahirkan lebih siap menjalani dan ada dukungan dari orang terdekat.
Setelah melahirkan, ibu baru juga perlu memperhatikan kesehatan diri sendiri dengan cara beristirahat setiap ada kesempatan dan makan makanan bergizi seimbang.
Baca juga: Ini Beda Baby Blues dan Depresi Pascamelahirkan
"Menyempatkan diri berolahraga, meningkatkan aktivitas fisik atau bisa ikut aerobik atau olahraga di YouTube, menceritakan perasaan yang dialami dan menyaring komentar orang sekitar," kata Danti.
Danti juga mengingatkan seorang ibu juga perlu menghargai diri sendiri atas apa yang sudah dilakukan selama proses kehamilan hingga persalinan sehingga akan merasa dirinya berharga.
Menurut dokter yang juga berpraktik di RS Eka Hospital Bekasi itu, faktor-faktor yang memengaruhi tingkat depresi ibu yang melahirkan bisa dimulai dari masa kehamilannya yang tergolong berat atau melalui proses persalinan yang darurat.
Selain itu depresi pascamelahirkan juga bisa bertambah apabila sebelum kehamilan atau melahirkan memang memiliki riwayat kondisi depresi atau kecemasan.
"Seseorang menjadi lebih mudah mengalami depresi post partum dari aspek psikologisnya apakah memang sebelum hamil atau melahirkannya itu memang punya riwayat kondisi depresi atau kecemasan, ada pramenstruasi syndrome juga sikap negatif terhadap bayinya atau ada ketidakcocokan dengan jenis kelamin bayi," katanya.
Aspek sosial juga berpengaruh pada risiko ibu melahirkan mengalami depresi karena kurangnya dukungan orang terdekat, keluarga yang jauh dan ada riwayat kekerasan dalam rumah tangga serta masalah finansial.
Riwayat merokok selama hamil, kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya aktivitas, juga dikatakan Danti, menjadi aspek penting dari segi gaya hidup dalam terjadinya depresi post partum.
Selain itu, perubahan hormon setelah melahirkan juga menjadi salah satu faktor terjadinya depresi post partum karena hormon estrogen dan progesterone yang turun drastis erat kaitannya dengan neurotrasnmiter atau zat kimia di otak yang berhubungan dengan depresi atau kecemasan.
"Beberapa penelitian juga menyebutkan estrogen memiliki fungsi antidepresan jadi ketika estrogennya turun secara drastis itu juga bisa mengakibatkan kondisi mood seseorang ikut turun juga, kalau progesteron lebih banyak dikaitkan dengan zat kimia atau neurotransmitter otak yang memengaruhi kondisi kecemasan," jelas Danti.
Untuk itu perlu ada dukungan penuh dari orang terdekat dan keluarga dalam menghadapi ibu yang mengalami depresi pasca persalinan dengan membantu merawat bayi, memastikan asupan gizi ibu, mendengar keluh kesah dan membantu ibu menghindari komentar negatif dari lingkungan sekitar. (Ant/Z-1)
ORANG dengan gangguan kepribadian narsisistik dapat mengalami komplikasi berupa gangguan kejiwaan, seperti depresi. Hal itu diungkap oleh dokter spesialis kesehatan jiwa
DIREKTUR Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi mengatakan layanan kesehatan jiwa di Indonesia saat ini sudah bisa diakses di berbagai fasilitas kesehatan
Buat tulisan tentang hal-hal yang kita syukuri, hal yang sederhana saja pun perlu kita syukuri. Ketika itu dilakukan secara rutin, itu bisa membantu kita menyirnakan rasa tidak bahagia.
PB IDI mengusulkan 3 rekomendasi untuk mencegah gejala depresi pada peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) sehingga pelayanan kesehatan tetap berjalan.
IAKMI menilai metode skrining kesehatan jiwa pada 12.121 peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) oleh Kementerian Kesehatan perlu ditinjau ulang.
Kementerian Kesehatan menerapkan istitha’ah kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istitha’ah Kesehatan.
Ibu baru membutuhkan kerja keras karena harus siap setiap saat untuk bayinya. Karena itu, ibu yang baru melahirkan membutuhkan dukungan dari suami dan anggota keluarga yang lain.
Prevalensi depresi tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-24 tahun dengan sebanyak 2 persen yang didominasi dari latar belakang ekonomi bawah.
PERMASALAHAN judi online tidak hanya terkait perspektif ekonomi. Masalah ini juga terkait perspektif kesehatan mental hingga problem sosial.
Studi di Denmark menunjukkan orang dewasa yang sering pindah rumah saat kecil berisiko lebih tinggi mengalami depresi, dibandingkan yang tinggal di komunitas yang sama.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network mengungkapkan bahwa sering menunda waktu makan malam dapat meningkatkan risiko seorang pekerja
Mindfulness ternyata berhubungan dengan peningkatan regulasi emosi, perhatian, dan pengendalian diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved