Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENULIS buku HMI Change, M Jusrianto, membeberkan sejumlah kriteria kepemimpinan yang dibutuhkan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di era disrupsi teknologi dewasa ini.
"Siapapun tahu bahwa HMI adalah organ mahasiswa Islam tertua dan terbesar di Indonesia yang punya segudang SDM. Kendati begitu, perjalanan organisasi ini belakangan mulai diuji dengan ragam dinamika dan tantangan disrupsi teknologi yang menuntut hadirnya sosok pemimpin yang tepat untuk menjawab kebutuhan zaman," kata Jusrianto dalam Bedah Buku HMI Change, di Obaidys Coffee & Resto, Jakarta Timur, Selasa (21/11).
Wasekjen Pengurus Besar (PB) HMI itu juga memaparkan sederet permasalahan yang kini tengah dihadapi HMI. Permasalahan itu dibaginya dalam dua bagian utama, yakni masalah internal dan eksternal.
Baca juga: Kandidat Ketum Kohati PB HMI Ini Usung Semangat Wirausaha
"Untuk internal, HMI, sejauh ini, belum punya kesiapan dalam menyambut tantangan digitalisasi. Selain itu, kurang optimalnya peran sejumlah badan otonom juga menjadi PR tersendiri yang patut dijadikan atensi," ujar pria yang akrab disapa Jus itu.
"Sementara, masalah eksternal meliputi keterbatasan jejaring internasional dan kurangnya keterlibatan dalam agenda-agenda global. Padahal, HMI ini organisasi intelektual paling mumpuni ketika bicara mengenai isu-isu global hari ini. Sayang, ini tidak dimanfaatkan dengan baik," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Asian African Youth Government (AAYG) itu lebih lanjut mengatakan, aneka tantangan dan permasalahan HMI itu bisa dijawab melalui ide peta jalan kepemimpinan HMI di era disrupsi digital.
Baca juga: Badko HMI Fokus Garap Isu Sosial, Lingkungan hingga Politik
"Pertama, perlu adanya penguatan kapasitas SDM dalam penguasaan teknologi mutakhir dan pengaktivasian kembali peran dan fungsi lembaga-lembaga otonom HMI yang meliputi Korps HMI-Wati (KOHATI), Lembaga Pengembangan Profesi (LPP), Badan Pengola Latihan (BPL) dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) HMI," paparnya.
Dikatakan, keberadaan badan-badan otonom HMI itu merupakan jangkar dari seluruh perkaderan HMI.
"Sayangnya, beragam kendala baik internal seperti gesekan pengurus, minimnya kajian dan penelitian, produksi karya intelektual yang mandeg, mesin kepengurusan yang kurang berjalan baik, maupun kendala eksternal, meliputi kealpaan merespons dinamika dan perkembangan isu-isu global dan kekinian serta kekurangsiapan menyambut era baru disrupsi digital membuat semua target menjadi kurang maksimal," urainya.
Ia juga mempersoalkan keberfungsian lembaga BPL dan Balitbang HMI, di samping KOHATI dan LPP. Menurutnya, kedua lembaga ini sejatinya memainkan peran sentral dalam mencetak kualitas insan cita maupun sebagai produsen informasi dan pengetahuan.
"Namun, pada kenyataannya, peranan badan-badan tersebut seolah hidup segan mati tak mau. Alias tidak mampu menhasilkan apa yang menjadi harapan organisasi itu sendiri," imbuhnya.
Selanjutnya, ia mengusulkan agar perlu penerapan sistem perkaderan berbasis teknologi. Kata dia, salah satu kelemahan HMI saat ini ialah technology engagement.
"Padahal, hampir tidak ada organisasi modern dewasa ini yang tidak menerapkan teknologi dalam menggerakkan roda organisasinya. Lalu, yang ketiga, HMI perlu memiliki sistem data base berbasis digital. Melalui KTA Digital ini, seluruh kader insan cita akan terdata dengan baik yang tentu memberikan banyak keuntungan bagi organisasi," tukas dia.
Akhirnya, di poin keempat, Jus berharap agar Ketua Umum PB HMI yang akan datang perlu mempersiapkan langkah menuju networking society. Tidak mudah, kata dia, untuk mewujudkan hal ini.
"Sebab, ia membutuhkan visi dan langkah besar dalam membangun dan megembangkan organisasi di level internasional. Mewujudkan langkah ini butuh sosok pemimpin HMI yang punya atensi dan kepekaan terhadap isu-isu global, serta yang tak kalah penting adalah memiliki jejaring luas melintasi negara bangsa," tegasnya.
Terakhir, pria yang kini maju sebagai kandidat Ketua Umum PB HMI periode 2023-2025 itu, memohon doa dan dukungan untuk kelancaran suksesi kepemimpinan HMI pada Kongres HMI XXXII yang digelar 24-29 November 2023 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Sementara itu, pembedah buku Sidratahta Mukhtar mengaku sangat mengapresiasi karya HMI Change yang lahir di tengah gersangnya ide-ide segar dan kontekstual di kalangan kader HMI.
"Penulis dalam buku ini seakan berdialog dengan pemikir besar seperti Nurcholis Madjid (Cak Nur), Agus Salim, dan Kuntowijoyo. Terutama soal pemikiran Cak Nur, karena pemikirannya itu alternatif dari pemikiran demokrasi dunia ketiga yang menggunakan kacamata modernitas untuk melihat perkembangan Indonesia," cetusnya.
Ia menambahkan HMI merupakan organisasi kaderisasi yang mampu berperan melahirkan pemimpin dalam partai politik yang punya tradisi intelektual yang kuat.
Lanjutnya, penulis dalam pandangannya berhasil menawarkan sebuah peta jalan tentang perubahan untuk menjawab tantangan lokal, regional dan global.
"Dengan isi pemikiran HMI Change ini terasa kita sangat siap. Apresiasi Atas karya ini yang berharap HMI mampu menjadi lokomotif pergerakan untuk menjawab tantangan zaman ke depan," tandasnya. (RO/Z-1)
Yang paling mencolok adalah reshuffle pengurus yang dilakukan berdasarkan alasan pribadi dan bukan sesuai ketentuan yang berlaku dalam AD/ART.
Forum Guntur merupakan sebuah wadah diskusi intelektual PB HMI periode 2024-2026 yang fokus membahas beragam topik hangat berkaitan dengan permasalahan dan kebijakan publik.
Hasil Pemilu 2024 diharapkan bisa diterima semua elemen bangsa.
HMI selalu berposisi netral dan independen mengawasi dan mengadvokasi segala persoalan dinamika kebangsaan, termasuk pada momentum menuju pesta demokrasi.
Ketua Kohati PB HMI Sri Meisista, mengatakan saat ini demokrasi di Indonesia sedang di ujung kehancuran dan diperlukan penyelamatan agar demokrasi Indonesia berada di rel yang benar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan dua pemimpin negara yang sedang berperang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
KALANGAN mahasiswa yang diwakili oleh beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mendeklarasikan penolakan aktivitas judi daring atau online karena dianggap merugikan masyarakat.
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen.
Sebanyak 60% lulusan bekerja sesuai dengan profesi mereka di bidang arsitektur dan 25% mampu membuka bidang usaha secara mandiri di bidang arsitektur.
MAHASISWA Marketing Communication dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan BhoomeEco, acara inspiratif yang mengangkat tema Food Waste.
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved