Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNTUK memperluas jangkauan produk travel activities kepada konsumen di Indonesia dan Asia Tenggara, Traveloka, platform travel terdepan se-Asia Tenggara menjalin kemitraan strategis dengan Switzerland Tourism, Swiss Travel System AG, dan KKday.
Kemitraan itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta. Penandatanganan MoU dilakukan yaitu Caesar Indra selaku President of Traveloka, Batiste Pilet (Director Southeast Asia of Switzerland Tourism), Fausto Zaina ( Head of Market Management Swiss Travel System AG), dan Liu Weichun (COO of KKday).
Kemitraan ini menandai kepercayaan serta memperkuat posisi Traveloka yang terus fokus memberikan layanan travel menyeluruh guna pemenuhan kebutuhan dan aspirasi konsumen dari berbagai segmen. MoU ini juga memastikan komitmen para mitra untuk mendukung Traveloka dala mmemasarkan tujuan wisata di Swiss.
"Kami sangat menghargai kepercayaan yang diberikan oleh para mitra, sebagai salah satu gerbang pariwisata Eropa, kepada Traveloka. Kemitraan strategis ini tidak hanya membuat kami mampu melayani segmen pasar yang lebih beragam khususnya di Indonesia dan Asia Tenggara, namun juga membuka peluang bagi kemitraan strategis dengan negara-negara tujuan wisata favorit di dunia. Dengan keunggulan ini, Traveloka semakin memantapka nposisinya dalam menyediakan pengalaman perjalanan kelas dunia bagi para konsumen setia," jelas Indra
Sejalan dengan meningkatnya minat perjalanan wisatawan ke destinasi internasional, Traveloka melihat adanya peningkatan transaksi sebesar 4 kali lipat untuk penerbangan ke destinasi internasional termasuk Eropa, pada semester pertama 2023. Untuk destinasi Eropa, Swiss juga menjadi destinas ipilihan. Bahkan pencarian penerbangan dari Indonesia ke Swiss dan hotel di Swiss juga mengalami peningkatan sejak pandemi (2019) sebesar hampir 4 kali lipat jika dibandingkan dengan masa pemulihan di tahun 2022. Periode tertinggi perjalanan ke Swiss tercatat di periode libur akhir tahun bulan November hingga Desember. Animo bepergian juga tetap terlihat pada musim panas, antara bulan Mei hingga Juni.
Sedangkan Batiste Pilet mengatakan pascapandemi, industri pariwisata Swiss mulai merasakan optimisme pemulihan. "Asia Tenggara merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik. Kami sangat bersemangat untuk menjalin kemitraan bersama Traveloka, sehingga semakin banyak penggemar wisatadari Indonesia yang tertarik untuk berkunjung dan menjelajah Swiss," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Liu Weichun mengatakan pihaknya turut antusias menyambut kemitraan ini. "Keunggulan kami berfokus pada menghadirkan pengalaman yang luar biasa, mengajak traveler untuk menjelajahi tempat-tempat wisata unik dan tersembunyi di Swiss. Dengan mengintegrasikan inventory produk-produk wisata kami dengan Traveloka, kami yakin dapat meningkatkan penjualan produk perjalanan sekaligus mewujudkan rencana perjalanan yang menggambarkan keindahan Swiss," ungkapnya. (RO/R-2)
Plataran Indonesia memperkuat posisinya dalam industri pariwisata nasional dengan meluncurkan Plataran Bandung sebagai destinasi unggulan untuk pasar MICE.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Sustainability tourism bakal jadi tren terutama di kalangan gen Z. Liburan itu menjadi prioritas gen Z.
Langkah ini merupakan rangkaian kegiatan Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) tahun 2024 menuju Agro-eco Cultural Tourism Jajar Gumregah.
Strategi komunikasi dan branding untuk mempromosikan kawasan wisata di daerah seperti Banyumas, Jawa Tengah, menjadi isu krusial yang memerlukan tindakan konkret.
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved