Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Kelompok Studi Morbus Hansen (kusta) Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia Sri Linuwih SW Menaldi mengatakan tidak ada kekebalan khusus untuk kusta sehingga seseorang bisa terkena lagi.
"Penyakit lain juga begitu ya. Karena tidak ada kekebalan khusus untuk itu, bisa tertular kembali. Sebetulnya sembuh bisa, dia bisa sakit lagi, ya mungkin saja," kata Sri, dikutip Senin (18/9).
Namun, menurut Sri, bukan berarti mereka yang mengalami disabilitas akibat kusta menyandang penyakit akibat bakteri Mycobacterium leprae itu seumur hidup.
Baca juga: Yayasan NLR Indonesia Komitmen Tangani Kusta
"Padahal bukan. Itu sama dengan penyakit lain yang menimbulkan kelumpuhan misalnya. Semisal stroke, tangan atau kakinya bisa kembali? Enggak juga, padahal stroke-nya sudah selesai. Jadi, kusta bisa disembuhkan," jelas dia.
Cacat, sambung Sri, merupakan bagian dari penyakit di masa lampau atau sisa penyakit. Mereka yang menjadi difabel masih bisa berdaya, disesuaikan kemampuan.
"Stigma kusta, cacat, sudah enggak usah ngapa-ngapain, enggak diberi pekerjaan bahkan sekolah saja tidak boleh. Orang kusta tidak boleh dikucilkan," kata dia.
Baca juga: Peringati Hari Kusta Sedunia, Indramayu Terus Berbenah
Berbicara penularan kusta, bakteri penyebab penyakit bisa berada di rongga hidung dan menular melalui droplet atau cairan pernapasan, lendir hidung atau mulut, sama dengan covid-19.
Oleh karena itu, Sri menyebut kusta ditularkan dengan kontak lama dan erat yang berarti tidak hanya berarti saling bersentuhan, tetapi juga melalui udara yang dihirup bersama untuk waktu yang lama dan erat.
"Jadi, bergantung pada jumlah bakteri yang bisa masuk ke tubuh, daya tahan tubuh, itu sangat menentukan daya tularnya," kata dia.
Berbicara pencegahan, Sri mengatakan kusta sama seperti penyakit menular lainnya yang bisa dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta memperkuat sistem imun tubuh, salah satunya dengan konsumsi makanan nutrisi seimbang.
"Pencegahan utama kalau ada satu orang yang sakit, keluarga dekat harus diperiksa juga. Kalau ada kecenderungan tertular, kita berikan obat pencegahan atau kalau sudah positif diobati," tutur dia.
Kemudian, apabila ada salah satu anggota keluarga sakit maka segeralah membawanya ke dokter agar mendapatkan pengobatan.
"Kalau diobati saat itu, bakteri itu gampang mati dengan sekali pengobatan. Itu sudah 90% lebih bakteri mati. Jadi kita tinggal membunuh sisanya," pungkas Sri. (Ant/Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyediakan dua lumbung sosial khusus untuk melayani pengidap kusta di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara yang merupakan pulau terluar.
Penularan kasus kusta pada anak biasanya berasal dari orang tua. Kebanyakan anak mendapatkan kontak erat dari orang tua atau orang terdekatnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sekitar 5,75% dari total 14.376 penderita kusta di Indonesia mengalami kecacatan akibat gangguan pada sistem saraf.
Masih banyak daerah di Indonesia yang melaporkan kasus Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau penyakit tropis terabaikan.
PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) dr Melani Marissa mengatakan upaya pemerintah dalam penanganan kusta saat ini adalah melakukan surveilans
Ada tiga tantangan yang menyebabkan kasus-kasus ada di masyarakat. Diketahui kasus kusta saat ini sebanyak 17 251 kasus yang terdeteksi. Pertama, keterbatasan pengetahuan dan kesadaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved