Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STOICISM adalah salah satu aliran filosofi kuno yang telah memberikan panduan berharga untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan penuh kebijaksanaan. Filosofi ini berasal dari Yunani Kuno dan telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, dari etika hingga manajemen stres.
Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi sejarah Stoicism dan konsep gaya hidupnya yang relevan hingga saat ini.
Asal Usul Stoicism
Stoicism berasal dari Yunani Kuno pada abad ke-3 SM dan mendapatkan pengaruh kuat dari para filsuf seperti Zeno dari Citium, Cleanthes, dan Epictetus.
Filsuf Romawi seperti Seneca, Musonius Rufus, dan Kaisar Marcus Aurelius juga dikenal sebagai penganut Stoicism yang terkenal.
Filosofi ini dinamai berdasarkan stoa, kata Yunani untuk "beranda" atau "tempat berjalan." Zeno dari Citium, pendiri Stoicism, dikatakan pertama kali mengajar di sebuah beranda di Athena, dan dari situlah aliran filosofi ini mendapat namanya.
Baca juga: 15 Tokoh Filsuf Yunani yang Terkenal dengan Pemikiran Hebatnya
Prinsip-Prinsip Utama Stoicism
Stoicism memiliki prinsip-prinsip utama yang membentuk landasan dari konsepnya tentang gaya hidup yang baik.
Beberapa prinsip utama ini adalah:
1. Logos: Logos adalah prinsip yang mendasari alam semesta dan memberikan makna pada segala sesuatu. Stoik percaya bahwa kita harus hidup sesuai dengan alam dan mengikuti arahan Logos.
2. Virtue (Kebajikan): Kebajikan adalah tujuan tertinggi dalam hidup. Stoik percaya bahwa seseorang harus berusaha menjadi bijak, adil, berani, dan moderat.
3. Kendali Internal: Stoik mengajarkan bahwa kita hanya memiliki kendali atas tindakan dan reaksi kita terhadap peristiwa, bukan peristiwa itu sendiri. Oleh karena itu, mereka mendorong kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan.
4. Tidak Bergantung pada Eksternal: Stoik menekankan pentingnya tidak bergantung pada kekayaan, ketenaran, atau hal-hal material untuk kebahagiaan. Mereka percaya bahwa kebahagiaan yang sejati datang dari dalam.
Baca juga: Tokoh-tokoh Filsafat Besar Dunia dan Pemikirannya
Gaya Hidup Stoicism
Stoicism bukan sekadar filosofi intelektual; ini juga adalah panduan untuk menjalani gaya hidup yang lebih baik.
Beberapa konsep gaya hidup Stoicism yang relevan adalah:
1. Kendali Emosi: Stoicism mengajarkan kita untuk mengendalikan emosi negatif seperti kemarahan dan kecemasan. Ini dilakukan dengan memahami bahwa kita tidak dapat mengendalikan peristiwa eksternal, tetapi kita selalu dapat mengendalikan bagaimana kita meresponsnya.
2. Sederhana: Stoik menghargai sederhana dalam gaya hidup. Mereka menekankan pentingnya tidak terlalu terikat pada hal-hal material dan fokus pada kekayaan batin.
3. Hidup Menurut Kebajikan: Stoik berusaha untuk hidup sesuai dengan kebajikan. Ini mencakup berperilaku adil, bijak, berani, dan moderat dalam segala hal.
4. Penerimaan Terhadap Perubahan: Stoik mengajarkan kita untuk menerima perubahan sebagai bagian dari alam kehidupan. Ini membantu kita untuk lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tantangan.
5. Latihan Kontemplatif: Stoik sering melakukan latihan kontemplatif, seperti merenungkan kematian, untuk membantu mengatasi ketakutan dan memahami pentingnya waktu yang kita miliki.
6. Sikap Tegas dan Penuh Kehendak: Stoik mendorong kita untuk memiliki sikap tegas terhadap nilai-nilai kita dan untuk menjalani hidup dengan penuh kehendak. Ini berarti tidak mengikuti arus atau menyerah pada tekanan eksternal.
Masih Relevan
Stoicism adalah filosofi yang relevan hingga saat ini karena memberikan panduan praktis untuk mengatasi stres, menjalani hidup yang lebih bermakna, dan mencapai kebahagiaan yang lebih dalam.
Prinsip-prinsip Stoicism seperti kendali internal, penerimaan terhadap perubahan, dan fokus pada kebajikan dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, hubungan, dan pertumbuhan pribadi.
Meskipun sudah berusia ribuan tahun, pesan Stoicism tetap kuat dan memberikan inspirasi bagi banyak orang yang mencari makna dalam kehidupan mereka.
(Z-9)
Menghabiskan akhir pekan dengan membaca buku filsafat? Kenapa tidak. Berikut 15 rekomendasi buku filsafat yang menarik.
Penting melakukan kaderisasi dan membangun iklim diskusi yang menopang bagi lahirnya pemikir-pemikir muslim dari rahim Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
AHLI filsafat moral Franz Magnis-Suseno menilai kepopuleran Presiden Joko Widodo selama hampir 10 tahun menjabat dirusak oleh etika demokrasi yang dinilai bermasalah.
CIVITAS akademika perguruan tinggi dan universitas filsafat serta teologi se-Indonesia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan upaya-upaya yang merusak demokrasi di Indonesia.
Beberapa filsuf Yunani terkenal diantaranya Socrates, Plato, dan Aristotle, namun masih ada banyak lagi yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan filsafat.
Gondola Team hadir di Festival Kebudayaan Indonesia Bertutur 2022 dengan membawa konsep instalasi labirin cahaya yang bertema Ke-Esa-an Candi Borobudur yang di beri judul “Oneness”
CALON presiden Ganjar Pranowo menemui Guru Besar Filsafat Moral Franz Magnis Suseno atau akrab disapa Romo Magnis, di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, Jumat (24/11).
GURU besar filsafat Frans Magnis Suseno, mengatakan kondisi Indonesia saat ini berbahaya. Dia menyampaikan kemiskinan bertambah, penguasa tanpa malu membangun dinasti politik keluarga,
Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved