Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENJELANG Idul Adha 2023, masyarakat diimbau agar lebih berhati-hati memilih hewan kurban. Ada tiga penyakit hewan yang perlu diwaspadai, meskipun itu bukan tergolong penyakit zoonosis atau menular ke manusia.
Tiga penyakit hewan kurban itu meliputi Penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy skin disease (LSD), dan Peste des petits ruminants (PPR). Berikut penjelasannya.
PMK adalah virus yang menular pada hewan ternak. PMK juga merupakan penyakit pertama yang diakui status resminya World Organisation for Animal Health (WOAH). Penyakit ini menyerang sapi, babi, domba, kambing, dan hewan memamah biak berkuku belah lainnya.
Baca juga : Presiden Jokowi Kurban Sapi di 38 Provinsi, Beratnya 900 Kg Hingga 1,2 Ton
Gejala klinis ditandai dengan demam dan luka seperti lepuh di lidah dan bibir, di mulut, di puting susu dan di antara kuku. Lepuh yang pecah dapat menyebabkan kepincangan yang ekstrem dan susah untuk bergerak atau makan. Biasanya, lepuh akan sembuh dalam waktu 7 hari tetapi kadang-kadang lebih lama.
"Hewan yang kena PMK tidak nafsu makan pengaruhnya juga ke bobot pakan, selain itu serangan PMK yang parah dapat menyebabkan lepasnya kuku pada hewan yang mengakibatkan kesakitan yang parah," kata drh. Ahmad Syifa Sidik dilansir dari NU pada Jumat (23/6).
Baca juga : DLH Larang Buang Limbah Hewan Kurban ke Badan Air
Menurutnya, PMK ditemukan di semua hewan yang terinfeksi. Hewan-hewan ini menghembuskan sejumlah besar virus melalui angin, yang dapat menginfeksi hewan lain melalui saluran pernapasan atau mulut. Virus ini dapat ditemukan dalam susu, bisa 4 hari sebelum hewan menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi dan kerbau adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dicirikan dengan adanya benjolan pada kulit sapi.
Timbulnya benjolan atau bintik-bintik pada kulit hewan yang tertular. Diawali dengan bintik-bintik tersebut kecil dan keras, tetapi secara bertahap tumbuh ukurannya dan menjadi lembut serta berisi cairan.
Virus yang menyebabkan LSD ini masuk ke dalam genus Capripoxvirus yang ditularkan melalui antropoda, terutama serangga pengisap darah seperti lalat, nyamuk, atau caplak.
"Penyakit LSD itu yang dikontrol bukan hanya pada hewan yang terjangkit tapi vektornya juga yaitu nyamuk dan lalat," tutur Pengurus GP Ansor Kabupaten Subang, Jawa Barat itu.
Gejala yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai berat. Menurut dia, gejala umum diawali dengan demam dan kadang diikuti dengan keluarnya ingus maupun leleran dari konjungtiva mata.
Adapun gejala yang bisa paling terlihat adalah munculnya nodul-nodul pada kulit. Nodul atau bintil-bintil ini tampak menonjol dengan diameter 2-5 sentimeter, berbatas jelas, tersebar di daerah leher, punggung, perineum, ekor, tungkai, dan organ genital.
Apakah hewan berpenyakit LSD layak dikonsumsi?
Apakah daging hasil sembelih dari hewan yang terkena LSD dapat dikonsumsi? Dokter Hewan Syifa menuturkan karena luka/lesio yang diakibatkan oeh LSD menembus hingga ke otot menyebabkan otot tersebut tidak layak dikonsumsi dan harus di triming/disisihkan untuk dibuang.
Dilansir dari website DitjenPKH Pertanian, Peste des petits ruminants (PPR) merupakan salah satu penyakit virus pada kambing dan domba yang ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan dan pernafasan. Penyakit ini masuk dalam “daftar penyakit” yang dibuat oleh OIE.
PPR tidak memiliki vektor atau tidak ditularkan secara mekanis. Penularan utama terjadi melalui aerosol dan kontak langsung terhadap ternak terinfeksi. Penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung melalui peralatan kendang, pakan, wadah air minum, dan peralatan lainnya.
Gejala awal yang muncul adalah demam dengan suhu mencapai 41 derajat celsius yang diikuti dengan depresi atau ternak menunjukkan tanda-tanda gelisah dan anoreksia. Demam ini dapat terjadi selama 3 sampai 5 hari.
Selain itu, ditemukan leleran hidung dengan bentuk feses yang cair hingga berdarah, batuk, dispneu, dan stomatitis disertai halitosis. Setelah 5 hari, ternak akan mengalami dehidrasi berat, hipotermia, kesulitan bernapas yang berat dan berujung pada kematian. Pada kasus perakut (umumnya pada kambing), sering terjadi kematian mendadak yang ditandai dengan demam tinggi dan depresi. (Z-4)
BAZNAS serahkan daging kurban untuk warga Palestina yang berada di sejumlah kamp pengungsian di Yordania.
Seremonial pendistribusian hewan kurban dilakukan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Dalam rangka memperingati perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mengadakan kegiatan bertajuk Kurban Bersama, Berkah Sesama.
Daging Dam haji dikelola untuk penanganan stunting
Ayep berharap kebersamaannya dengan Bobby dalam momen Idul Adha dan melakukan pemotongan kurban di Tipar Kota Sukabumi bisa menginspirasi banyak orang untuk bisa terus berkurban.
Dari 14 sapi yang dikurbankan, terdapat tujuh sapi jenis limosin yang beratnya lebih dari satu ton.
Selain pembagian hewan kurban, kegiatan CSR juga mencakup berbagai program sosial lainnya seperti pemberian bantuan sembako dan kebutuhan pokok kepada keluarga kurang mampu.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjangkau hingga 20.000 masyarakat penerima dan menyebarkan kegembiraan di Hari Raya Idul Adha yang penuh keberkahan.
Sinar Mas Land melalui Yayasan Muslim Sinar Mas Land (YMSML) menunjukkan komitmennya untuk berbagi dengan sesama melalui bantuan penyaluran 481 hewan kurban.
RIBUAN ton sampah jeroan hewan kurban mencemari saluran air dan situ di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved