Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANYAK orang masih menganggap bahwa banyak tindakan yang berhubungan dengan emosi berhubungan dengan hati. Padahal, hati sebenarnya tidak memiliki peran terhadap hal yang berhubungan dengan itu. Otak sepenuhnya mengambil peran untuk kondisi tersebut. Kendati demikian, hati tetap memiliki fungsinya sendiri bagi sistem kerja tubuh.
Hati atau liver terletak di bagian kanan atas rongga perut, tepat di bawah diafragma dan sebelah kanan lambung. Organ terbesar di saluran pencernaan ini berwarna cokelat kemerahan dan beratnya sekitar 1,5 kilogram. Biasanya organ ini tidak dapat dirasakan karena dilindungi oleh tulang rusuk.
Sebagian orang mungkin hanya mengetahui peran hati dalam proses pencernaan. Faktanya, hati juga bekerja sama dengan organ dan sistem tubuh lain seperti kelenjar getah bening, kandung empedu, dan sistem saraf untuk memastikan berbagai mekanisme tubuh tetap berfungsi dengan baik.
Dilansir dari laman Alodokter, berikut fungsi dari organ hati.
Baca juga: Fungsi Jantung pada Tubuh Manusia dan Cara Kerjanya
1. Meregenerasi sel darah merah.
Sel darah merah diproduksi secara teratur di dalam tubuh, terutama sumsum tulang. Umur sel darah ini biasanya sekitar 100-120 hari. Hati kemudian memproses sel darah merah tua dan menghasilkan bilirubin. Kemudian, bilirubin disaring oleh ginjal dan diekskresikan dalam urin. Proses ini mengubah urin menjadi kuning.
2. Membantu membersihkan darah.
Hati juga bertugas membersihkan darah dari senyawa berbahaya mulai dari racun, alkohol, hingga obat-obatan. Untuk melakukan pekerjaan yang satu ini, hati mengubah senyawa berbahaya ini menjadi molekul yang larut dalam air dan mengeluarkannya melalui urine.
Baca juga: Mengenal Macam-macam Sistem Gerak Tumbuhan Beserta Contohnya
3. Hati menyimpan cadangan energi dan nutrisi.
Hati menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa saat gula darah rendah. Selain itu, hati berperan dalam menyimpan asam folat, zat besi, dan beberapa vitamin seperti A, B12, D, dan K.
4. Hati menghasilkan zat yang dibutuhkan tubuh.
Hati menghasilkan berbagai zat yang penting bagi tubuh. Misalnya kolesterol dan protein khusus yang bisa mengangkut lemak ke seluruh tubuh. Organ ini juga menghasilkan protein seperti albumin yang dapat menjaga keseimbangan cairan dalam sistem peredaran darah tubuh.
Hati juga menghasilkan protein yang berfungsi sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, hati menghasilkan hormon pertumbuhan dan empedu anak yang berperan penting dalam proses pencernaan.
Pemeriksaan secara berkala mengenai kondisi hati penting dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan agar mengetahui kondisi hati secara detail dan menghindari potensi adanya penyakit pada liver seperti kanker hati, hepatitis, dan sirosis hati.
Tes kondisi hati dapat dilakukan dengan pengambilan sampel darah untuk memeriksa senyawa kimia di dalam hati. Beberapa senyawa yang biasanya diukur melalui tes darah, seperti alanin transaminase (ALT), gamma-glutamyl transferase (GGT), dan aspartat aminotransferase (AST).
Umumnya, jika mengalami masalah pada hati terdapat gejala-gejala yang tampak dan dapat dialami pada tubuh. Apabila mengalami gejala berikut, sebaiknya mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.
a. Kulit dan mata yang tampak kekuningan (ikterus).
b. Sakit perut dan bengkak.
c. Bengkak di tungkai dan pergelangan kaki.
d. Kulit yang gatal.
e. Warna urine gelap.
f. Warna feses pucat.
g. Kelelahan kronis.
h. Mual atau muntah.
i. Kehilangan selera makan.
j Kecenderungan mudah memar. (Z-2)
Apa saja penyakit yang dapat menimpa sistem reproduksi? Berikut pembahasan beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia
Bagaimanakah apabila sel telur yang terdapat pada tuba fallopii dibuahi oleh sperma? Bagaimanakah fertilisasi dan kehamilan terjadi?
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim. Bila perempuan mengalami menstruasi, akan keluar darah melalui vaginanya.
Bagaimana organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada perempuan? Apakah sama dengan organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki? Berikut penjelasannya.
Kali ini kita mempelajari organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki. Berikut pemaparannya.
Proses sel kanker menavigasi jaringan merupakan area penelitian yang menarik dalam bidang biologi sel dan kanker.
Transplantasi memberikan harapan baru bagi para pasien yang mengalami kegagalan organ. Namun, keterbatasan donor masih jadi kendala.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Individu yang mengalami long covid menunjukan kelainan pada beberapa organnya setelah terinfeksi.
Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penjualan organ ginjal jaringan Kamboja menimbulkan pertanyaan akan efektivitas kerja Komite Transplantasi Nasional (KTN).
Ketiadaan lembaga donor organ membuat pendonor di Indonesia kebingungan untuk mendonorkan organnya. Akibatnya, dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Teknologi industri 4.0 seperti bedah invasif minimal dan bedah robotik juga membuka harapan baru di bidang medis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved